dc.description.abstract | Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas menulis, membaca, berbicara dan
menyimak. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh kelas V adalah dapat
berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh hasil observasi siswa yang menunjukkan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas
V SD Negeri Karang Kedawung 01 masih mengalami kesulitan dan masih dalam tingkat
pemahaman yang kurang. Faktor kesulitan lain pada siswa dalam hal berbicara yaitu
mereka merasa canggung untuk berbicara bahasa Indonesia melihat letak keadaan rumah
yang berada di pedesaan. Selain itu, kurangnya penguasaan kosakata, keberanian siswa
rendah dan rasa malu tinggi juga merupakan faktor kesulitan siswa dalam berbicara.
Oleh karena itu, perlu dilaksanakan strategi bermain drama untuk mengatasi masalah
tersebut.
Berdasarkan observasi, permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1)
bagaimanakah proses penerapan strategi bermain drama yang dapat meningkatkan
kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Karang Kedawung 01dan (2) bagaimanakah
peningkatan keterampilan berbicara setelah diterapkan strategi bermain drama pada
siswa kelas V SDN Karang Kedawung 01 Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan
masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara
siswa kelas V SD Negeri Karang Kedawung 01 dengan menggunakan strategi bermain
drama.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi bermain drama dilakukan dengan
pembentukan kelompok. Guru menggunakan naskah drama sebagai media
pembelajaran. Siswa memerankan peran sesuai dengan tokoh yang diperankan, namun
kurang maksimal karena sebagian siswa masih ada yang canggung, malu dan
keberaniannya kurang. Untuk itu guru memberikan materi yang lebih banyak agar siswa lebih aktif dan lancar dalam berbicara. Guru juga memberi motivasi pada siswa untuk lebih aktif, kreatif dan semangat dalam bermain drama agar peran yang dimainkan nantinya akan lebih menarik dan baik.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kolaboratif.
Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing
siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitaif. Data-data yang di dapat dari observasi dan wawancara dianalisi secara kualitatif (dalam bentuk kata-kata) data- data tersebut dikaji untuk mengetahui bagaimana tindakan guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan data-data dari tes pada siklus I dan siklus II dianalisis secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi bermain
drama, kemampuan berbicara siswa kelas V setelah mengikuti pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Data awal kemampuan berbicara siswa diketahui dari
pemerolehan nilai prasiklus dengan rata-rata nilai siswa 50,6 dengan hanya sekitar 2
siswa (8%) yang mendapat nilai ≥60. Pada siklus I ketuntasan mencapai 32% atau rerata
8 siswa dan pada siklus II mencapai 88% atau rerata 22 siswa yang mendapat nilai ≥ 60.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara siswa dapat dikatakan baik setelah
dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi bermain drama. Saran-saran yang
dapat diberikan:
(1) guru, hendaknya menggunakan model pembelajaran dan strategi pembelajaran
sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan berbicara siswa dan memotivasi siswa untuk berkarya,
(2) siswa, hendaknya lebih aktif dalam pelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan
keberanian dalam berbicara serta dapat menanggapi pendapat temannya,
(3) peneliti lain, hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai masukan untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya. | en_US |