| dc.description.abstract | Masalah HIV/AIDS adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan 
perhatian yang sangat serius karena tingginya jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia 
yaitu  dari tahun 2000  sampai dengan Desember 2009  sebanyak 16.964  orang. 
Berdasarkan laporan kegiatan Klinik VCT RSD dr. Soebandi diketahui bahwa terjadi 
peningkatan jumlah ODHA dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Menderita HIV/AIDS 
di Indonesia dianggap aib, sehingga dapat menyebabkan tekanan psikologis terutama 
pada penderitanya maupun pada keluarga dan lingkungan di sekeliling penderita. 
Secara fisiologis HIV menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya dan jika 
ditambah dengan stress psikososial-spiritual yang berkepanjangan akan mempercepat 
terjadinya  AIDS,  bahkan meningkatkan angka  kematian.  Adanya anggapan jika 
seseorang  telah  divonis  menderita  HIV/AIDS  tidak  dapat  mengerjakan  apapun 
menyebabkan perhatian terhadap kualitas hidup ODHA jadi berkurang.  Apabila 
kualitas hidup ini tidak diperhatikan maka program-program yang disusun bagi ODHA 
bisa jadi akan tidak efektif. Konseling sangat dibutuhkan bagi pasien HIV/AIDS agar 
mau melakukan tes, bersikap terbuka, dan bersedia mencari pertolongan dokter. 
Konseling bertujuan untuk mencegah penularan HIV, mengubah perilaku ODHA, 
pemberian dukungan yang dapat  menumbuhkan motivasi mereka,  meningkatkan 
kualitas hidup ODHA. Klinik VCT RSD dr. Soebandi adalah salah satu unit pelaksana 
fungsional  RSD  dr.  Soebandi  yang  menyelenggarakan  pelayanan  medis  terkait 
konseling dan testing HIV/AIDS. Dari hal tersebut, melalui karya akademik ini, 
penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan judul: Kualitas Hidup ODHA 
(Orang Dengan HIV/AIDS) Pasca Diagnosis HIV Positif (Studi Kualitatif pada Pasien | en_US |