dc.description.abstract | Sidestream smoke rokok mengandung berbagai macam senyawa kimia
berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, tar, Reactive Oxygen Species (ROS),
dan penginduksi terbentuknya ROS endogen. Zat tersebut sebagian besar mempunyai
dampak negatif yang erat hubungannya dengan terbentuknya radikal bebas dan ROS.
Kondisi ini disebut stres oksidatif. Stres oksidatif merangsang sekresi sitokin
proinflamatori seperti IL-6 yang menyebabkan hepatosit memproduksi fibrinogen dan
merangsang sel darah merah membentuk formasi rouleaux. Kondisi ini
mengindikasikan adanya peningkatan laju endap darah. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh sidestream smoke rokok terhadap nilai laju endap darah
tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan.
Jenis penelitian berupa eksperimental laboratoris in vivo dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Penelitian ini terbagi menjadi 3
kelompok, yaitu kontrol (tanpa pemaparan sidestream smoke), perlakuan 1 (durasi
pemaparan sidestream smoke 20 menit 4 hari) dan perlakuan 2 (durasi pemaparan
sidestream smoke 20 menit 8 hari). Hewan coba diadaptasikan, kemudian diberi
perlakuan sesuai pengelompokan. Pengambilan sampel darah hewan coba secara
intrakardial pada hari ke-5 untuk kelompok kontrol dan perlakuan 1, sedangkan
kelompok perlakuan 2 pada hari ke-9. Pemeriksaan nilai laju endap darah sampel
dilakukan di Laboratorium Parahita Diagnostic Center dengan menggunakan teknik
Westergren manual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai
laju endap darah antara kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2. Tidak adanya
viii
perubahan nilai pada nilai laju endap darah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan
dikarenakan pembentukan rouleaux yang dapat meningkatkan LED diimbangi
dengan kenaikan hematokrit. Peningkatan hematokrit disebabkan karena pada
sidestream smoke mengandung karbon monoksida. Karbon monoksida menyebabkan
hipoksia, dan tubuh mengimbangi keadaan ini dengan memproduksi sel darah merah
lebih banyak hingga hematokrit menjadi lebih tinggi. Nilai hematokrit berbanding
terbalik dengan nilai laju endap darah. Peningkatan nilai hematokrit berakibat
meningkatnya viskositas darah, sehingga kecepatan sedimentasi menurun.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai laju endap
darah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan pada kelompok yang dipapar selama 20
menit 4 hari dan 20 menit 8 hari sama dengan kontrol. | en_US |