Show simple item record

dc.contributor.authorNOVIARINI, REFIKA
dc.date.accessioned2014-01-23T00:28:05Z
dc.date.available2014-01-23T00:28:05Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM050210102052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21530
dc.description.abstractTercapainya hasil belajar yang maksimum tidak terlepas dari peran guru. Oleh karena itu, guru fisika hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif serta merangsang siswa selalu aktif mengajukan pertanyaan dan mengajarkan kepada siswa untuk menyelidiki suatu masalah dan memecahkannya. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berfikir. Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model inovatif. Salah satu yang termasuk dalam model inovatif adalah Model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ). Model TEQ adalah model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dikonsentrasikan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman melalui pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat berfikir kritis. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ)? (2) adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) dan model pembelajaran konvensional? Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Kalisat. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan Cluster Random Sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama menggunakan prosentase aktivitas dan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan analisis data uji-t. Hasil analisis uji aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 79,28%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa sangat aktif. Analisis data menggunakan uji-t diperoleh hasil ttes = 3,00 dan ttabel = 1,993, sehingga ttes > ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Aktivitas siswa SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2009/2010 selama mengikuti pembelajaran fisika dengan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) termasuk dalam kategori aktif. (2) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) dan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2009/2010.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210102052;
dc.subjectModel Thinking Empowerment By Questioning, TEQen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL THINKING EMPOWERMENT BY QUESTIONING (TEQ) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record