Show simple item record

dc.contributor.authorFuad Alim Syah A
dc.date.accessioned2014-01-22T23:57:27Z
dc.date.available2014-01-22T23:57:27Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM051510201014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21481
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Pada saat ini sebagian besar produksi kakao Indonesia diekspor dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi di dalam negeri. Produk yang diekspor sebagian besar dalam bentuk biji kering. Perkebunan kakao yang didominasi oleh perkebunan rakyat pada umumnya tidak dikelola dengan baik. Hal ini tentunya membawa konsekuensi terhadap mutu kakao yang dihasilkan. Permasalahan lainnya yang dihadapi agribisnis kakao Indonesia adalah berkaitan dengan produktifitas kebun yang masih rendah. Pemasaran biji kakao Indonesia telah mencapai pasar Internasional. Sebagian besar biji kakao Indonesia di ekspor ke luar negeri, walaupun sudah ada beberapa industri pengolahan biji kakao menjadi produk setengah jadi. Perkembangan ekspor biji kakao dari Indonesia relatif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk dapat memperoleh pendapatan devisa dari komoditi ini. Hal yang sangat menentukan tingkat harga di pasar internasional adalah mutu biji kakao, oleh sebab itu perlu diperhatikan oleh produsen kakao terutama Indonesia adalah kualitas dari biji kakao yang diekspor. Penelitian dilakukan di PT. Bumiloka Swakarya yang terletak di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Analisis yang digunakan R/C rasio, persentase kontribusi, dan Sensitivitas. Salah satu perkebunan kakao yang ada di Kabupaten Sukabumi yaitu PT. Bumiloka Swakarya. Perusahaan ini memproduksi kakao dalam bentuk kakao basah dan kakao kering. Perusahaan sudah menerapkan manajemen agribisnis dalam mengelola usahanya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perkebunan kakao paling tidak telah menyediakan kesempatan kerja bagi petani dan eksportir komoditas kakao, walaupun perkebunan kakao rakyat sangat penting peranannya bagi perekonomian daerah, akan tetapi potensi kakao tersebut belum memberikan hasil yang optimal dan untuk pengembangannya masih dihadapkan pada berbagai kendala. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) efisiensi biaya produksi kakao di PT. Bumiloka Swakarya. 2) tingkat efisiensi biaya produksi komoditi kakao pada PT. Bumiloka Swakarya apabila terjadi perubahan produksi, harga jual dan, upah tenaga kerja. 3) kontribusi biaya tenaga kerja terhadap biaya total. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh PT. Bumiloka Swakarya pada tahun 2007 adalah efisien. Hal ini ditunjukkan oleh nilai R/C ratio lebih dari satu, yaitu 1,36; 2) Tingkat efisiensi biaya produksi komoditi kakao pada PT. Bumiloka Swakarya apabila terjadi perubahan produksi (meningkat sebesar 20%, 25%, dan 30%), harga jual (meningkat sebesar 5%, 10% dan 15% serta menurun sebesar 5% dan 10%) dan, upah tenaga kerja (peningkatan dan penurunan sebesar 5%, 10%, dan 15%) adalah efisien; 3) Kontribusi biaya tenaga kerja terhadap biaya total produksi adalah tinggi.en_US
dc.relation.ispartofseries051510201014;
dc.subjectANALISIS, EFISIENSIen_US
dc.titleANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAKAO: STUDI KASUS DI PT. BUMILOKA SWAKARYA SUKABUMI JAWA BARATen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record