Show simple item record

dc.contributor.authorKumala Diyan Sari
dc.date.accessioned2013-12-02T03:22:44Z
dc.date.available2013-12-02T03:22:44Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2147
dc.description.abstractCervical Burn Out merupakan bentukan seperti pita radiolusen yang dapat muncul pada radiograf di sekitar leher gigi, baik pada sisi mesial maupun distal gigi di bagian cemento enamel junction. Cervical burn out terjadi karena sudut penyinaran horizontal yang kurang tepat dan adanya perbedaan kepadatan jaringan sehingga menyebabkan kurangnya penyerapan sinar X pada bagian yang tipis. Cervical burn out sering disalahinterpretasikan sebagai karies gigi pada pembacaan radiograf di klinik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi terjadinya gambaran cervical burn out gigi premolar rahang bawah pada radiograf periapikal teknik bisecting dengan menggunakan sudut penyinaran yang standar yaitu sudut penyinaran yang telah ditentukan untuk setiap regio gigi-geligi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 65 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang tidak memiliki karies pada gigi premolar rahang bawah. Pemeriksaan radiografi dilakukan satu kali pada masing-masing responden menggunakan teknik bisecting dengan sudut penyinaran yang digunakan di Instalasi radiologi RSGM FKG Universitas Jember pada gigi premolar rahang bawah, yaitu sudut penyinaran horizontal sebesar 0o dan sudut penyinaran vertikal sebesar -10o. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi terjadinya gambaran cervical burn out pada gigi premolar pertama rahang bawah sebesar 32 dan pada gigi premolar kedua rahang bawah sebesar 17. Kesimpulan dari penelitian ini adalah frekuensi terjadinya gambaran cervical burn out pada gigi premolar pertama rahang bawah lebih tinggi dibandingkan pada gigi premolar kedua rahang bawah. Gambaran cervical burn out sering ditemukan dalam teknik bisecting karena sudut penyinaran yang terbentuk antara sinar dan sumbu gigi tidak tegak lurus, dan adanya perbedaan kepadatan jaringan antara enamel dan dentin.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101063;
dc.subjectCervical Burn Out, Gigi Premolar Rahang Bawah, Radiograf Periapikal Teknik Bisectingen_US
dc.titleFREKUENSI TERJADINYA GAMBARAN CERVICAL BURN OUT PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL TEKNIK BISECTING GIGI PREMOLAR RAHANG BAWAH (Penelitian Observasional Analitik)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record