dc.description.abstract | Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran konvensional dalam prakteknya cenderung mengacu pada
pandangan behavioristik. Proses pembelajaran konvensional ini cenderung
terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan
materi yang berorientasi pada hasil belajar tanpa memperhatikan bagaimana
proses pembelajaran terjadi. Dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai objek
dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan
dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, dengan kegiatan belajar
mengajar fisika yang berlangsung searah yaitu guru sebagai pusat kegiatan,
sedang siswa diposisikan sebagai obyek yang akan selalu menerima apa yang
disampaikan oleh guru.
Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi
siswa disebabkan fisika selalu identik dengan menghafal rumus dan ketika
pembelajaran siswa cenderung pasif. SMP Negeri 1 Bangsalsari adalah salah satu
sekolah yang ada di Kabupaten Jember. Berdasarkan observasi kegiatan belajar
mengajar yang terjadi di SMP Negeri 1 Bangsalsari, Terlihat kurang bisa diterima
siswa dengan baik.
Guru hendaknya tidak menyajikan materi pelajaran fisika dalam bentuk
yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika
diharapkan siswa dapat belajar merumuskan masalah, untuk menarik siswa lebih
aktif berfikir dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan model
pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir aktif dan tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa berfikir aktif
untuk memperoleh suatu konsep dibantu pertanyaan-pertanyaan adalah Model
Pembelajaran Berbasis Masalah, dan model ini akan lebih baik lagi jika media
yang digunakan memanfaaatkan teknologi, salah satunya adalah media
pembelajaran berbantu komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah:
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangsalsari. Responden penelitian ditentukan
setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster
random sampling. Rancangan penelitian menggunakan pre-test post-test control
design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent
Sample t-tes untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan
menggunakan persentase aktivitas klasikal untuk menjawab rumusan masalah
yang kedua.
Analisis data menggunakan uji t menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Setelah
dikonsultasikan pada taraf signifikasi 5% hasilnya 2,015169>1,9984. Dengan
demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan
hasil belajar kelas kontrol. Hasil analisis aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai
media pembelajaran berbantu pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh
persentase aktivitas siswa sebesar 78,17 % dan termasuk pada kategori aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: | en_US |