dc.description.abstract | Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi di MTs Negeri Genteng
diperoleh informasi bahwa aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIB
MTs Negeri Genteng dapat dikatakan masih rendah. Hal ini disebabkan siswa belum
memahami dan masih kesulitan dalam mempelajari matematika karena sistem
pembelajaran yang tidak memberikan kesempatan siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran model ARIAS dengan authentic assessment merupakan
pembelajaran untuk menanamkan rasa percaya diri pada siswa sehingga bisa
menampilkan prestasi yang baik. Siswa juga diberi relevansi dari materi yang
disampaikan dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga menimbulkan
perhatian/minat siswa pada materi yang akan disampaikan. Setelah itu siswa
diberikan evaluasi terhadap hasil belajar dengan menggunakan penilaian sebenarnya
(Authentic Assessment) yang tidak hanya menilai dari aspek hasil akhir pembelajaran,
namun juga meninjau dari aspek proses dan kinerja siswa, yang kemudian diberikan
penguatan berupa penghargaan atas prestasi yang ditampilkan. Tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan, aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar operasi bilangan pecahan setelah penerapan pembelajaran
model ARIAS dengan Authentic Assessment.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIB MTs Negeri Genteng tahun ajaran
2011/2012, yang berjumlah 36 siswa. Alasan pemilihan kelas karena mempunyai
siswa dengan tingkat kemampuan yang bervariasi. Metode pengumpulan data adalah
tes, wawancara, dan observasi.
Pembelajaran model ARIAS dengan authentic assessment dilakukan dalam 2
siklus, yaitu siklus 1 pada materi penjumlahan, pengurangan dan perkalian pecahan
dan siklus 2 pada materi pembagian dan perpangkatan pecahan. Pembelajaran Model
ARIAS dengan Authentic Assessment untuk Meningkatkan Hasil Belajar Operasi
Bilangan Pecahan Siswa Kelas VII Semester Ganjil di MTs Negeri Genteng dapat
terlaksana dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala, yaitu siswa tidak terbiasa
melakukan diskusi kelompok sehingga mereka belum bisa memanfaatkannya dan
sulitnya menimbulkan kepercayaan diri siswa dengan waktu yang relative singkat.
Persentase aktivitas individu siswa pada siklus I adalah 68,14% dan pada siklus
II adalah 77,97%, sedangkan pada aktivitas kelompok pada siklus I adalah 68,05%
dan pada siklu II adalah 80,09%. Berdasarkan persentase aktivitas siswa baik secara
individu maupun kelompok dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, dan
dapat dikategorikan sangat aktif dalam pembelajaran.
Analisis skor akhir siswa pada siklus I belum mencapai ketuntasan yang
ditetapkan Depdiknas karena hanya mencapai persentase 66,67%. Siswa yang tuntas
belajar pada siklus I sebanyak 24 dan siswa yang tidak tuntas 12 siswa. Namun pada
siklus II terjadi peningkatan yaitu mencapai 80,56%. Dengan demikian pembelajaran
model ARIAS dengan Authentic Assessment dapat dikatakan berhasil ditinjau dari
ketuntasan belajar siswa dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran model ARIAS dengan authentic assessment telah dilaksanakan dengan
baik dan lancar walaupun masih terdapat kekurangan dalam penerapannya. Penelitian
ini dikatakan berhasil ditinjau dari ketuntasan belajar siswa dan mampu
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran operasi bilangan pecahan. | en_US |