Show simple item record

dc.contributor.authorAngga May Rawan
dc.date.accessioned2014-01-22T06:59:50Z
dc.date.available2014-01-22T06:59:50Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM050210302229
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21181
dc.description.abstractKerajaan Blambangan merupakan kerajaan yang berada di ujung timur Pulau Jawa, berpusat di daerah Kabupaten Banyuwangi saat ini. Dalam perjalanannya kerajaan Blambangan mempunyai hubungan yang sangat erat dan berada dibawah pengaruh kerajaan Bali. Pada masa pemerintahan Pangeran Danurejo yang dibantu oleh patih yang bernama Mas Sirna yang berasal dari Bali sekaligus adik tiri dari Pangeran Danuningrat yang bergelar Pangeran Patih Wong Agung Wilis terjadi konflik yang mengakibatkan Pangeran Danuningrat menunjukkan sikap kooperatif dengan meminta bantuan VOC untuk mengusir orang-orang Bali dari kerajaan Blambangan. Konflik itu muncul ketika terdengar isu yang menyatakan bahwa patih Wong Agung Wilis ingin menjadi raja Blambangan dan akan menduduki kerajaan Blambangan, isu lain juga dilontarkan kalau Wong Agung Wilis sangat dekat dengan penguasa Bali, hingga akhirnya kedudukan patih yang disandang oleh Wong Agung Wilis diserahkan kepada Sutajiwa yang merupakan putra dari Pangeran Danuningrat. Adapun rumusan masalahnya yaitu apa latar belakang Wong Agung Wilis berjuang melawan VOC Belanda di Banyuwangi pada tahun 1767 dan Bagaimanakah perjuangan Wong Agung Wilis dalam melawan VOC Belanda di Banyuwangi pada tahun 1767 – 1769. tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui latar belakang Wong Agung Wilis sebagai pemimpin perjuangan rakyat Blambangan melawan VOC Belanda di Banyuwangi pada tahun 1767 – 1769 dan mengetahui perjuangan Wong Agung Wilis besarta rakyat Banyuwangi dalam melawan VOC Belanda di Banyuwangi pada tahun 1767 – 1769. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang meliputi: heurustik, kritik, interpretasi dan historiografi. Wong Agung Wilis merupakan seorang pemimpin rakyat Blambangan sekaligus simbol perlawanan yang menentang kehadiran VOC Belanda yang diyakini sebagai pihak penjajah. Wong Agung Wilis dalam memobilisasi masa dilakukan secara rahasia. Kecerdikan Wong Agung Wilis dalam memperdaya orang-orang VOC Belanda berpura-pura memihak VOC Belanda. Wong Agung Wilis setelah datang dari Bali, dan kembali ke Blambangan diberitakan diangkat sebagai pangeran Blambangan oleh VOC Belanda. Kehadiran Wong Agung Wilis di Blambangan didengar oleh rakyat dan mendapat dukungan dari orang-orang Cina dan Bugis untuk melawan VOC Belanda. Penghimpunan kekuatan Wong Agung Wilis rupanya telah disinyalir oleh Johannes Vos, Gubernur pantai timur Pulau Jawa yang mengirim surat tertanggal 20 Oktober 1767, agar memberi tambahan bantuan militer ke Blambangan. Selain itu pihak VOC Belanda juga menggunakan siasat adu domba dengan sengaja mengangkat Mas Bagus Anom dan Mas Uno sebagai bupati Blambangan Timur dan bupati Blambangan Barat pada 1767. Pertempuran sengit terjadi dan berkobar dimana-mana antara lain di Songgon, Rogojampi, Blimbingsari, Muncar dan lain-lain. Pasukan Wong Agung Wilis mengalami kekalahan hingga akhirnya Wong Agung Wilis tertangkap dan diasingkan. namun demikian berkat nama besarnya yang berpengaruh maka para pengikutnya yang masih tersisa di Blambangan terus bangkit untuk mengadakan perlawanan terhadap kaum Penjajah VOC Belanda. Selama Perang yang dimulai sejak 21 Maret 1767 dan berakhir pada tanggal 18 Mei 1768, serdadu Belanda banyak yang gugur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210302229;
dc.subjectWong Agung Wilisen_US
dc.subjectVOCen_US
dc.titlePerjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi 1767 – 1769en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record