Show simple item record

dc.contributor.authorReni Septa Anggraeni
dc.date.accessioned2013-12-02T02:44:28Z
dc.date.available2013-12-02T02:44:28Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM062010101050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2106
dc.description.abstractSelye menjelaskan stres sebagai suatu sindrom biologis. Sindrom ini merupakan manifestasi dari suatu keadaan yang disebut stres yang mencakup semua perubahan-perubahan spesifik yang mempengaruhi sistem biologis suatu organisme. Masa dewasa merupakan masa ketika seseorang mulai dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Disebut masa dewasa muda apabila seseorang berumur 19-25 tahun. Mahasiswa termasuk dalam kategori mencapai masa dewasa atas tugas-tugas dan kewajiban yang dibebankan padanya. Mahasiswa pada masa ini mengalami perkembangan dalam mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosi. Masa ini merupakan masa yang cukup sulit bagi seseorang, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Mereka masih memiliki energi yang besar, emosi yang cukup berkobar dengan pengendalian diri yang kurang. Masa dewasa juga dituntut untuk lebih beradaptasi dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar dibandingkan saat masih remaja. Dengan pola pikir yang semakin tinggi itulah, masa dewasa terutama mahasiswa mudah mengalami stres yang ditandai dengan perasaan yang tidak enak, tidak nyaman, khawatir, dan kesepian. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang tingkat stres terkadang menunjukkkan adanya stres yang terjadi pada mahasiswa. Hal itu terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, baik berasal dari faktor dalam diri atau berasal dari luar individu tersebut. Tingkat frustasi, konflik, lingkungan, tekanan atau krisis merupakan beberapa sumber yang memicu terjadinya stres terutama pada mahasiswa. Tingkat stres yang terjadi pada masing-masing mahasiswa tentunya berbeda antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain, termasuk antar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ). Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dan mengatasi stres yang terjadi dalam dirinya, juga bergantung dengan seberapa besar mahasiswa yang bersangkutan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa angkatan 2006 FK UNEJ, dengan teknik pengambilan sampel secara totally sampling. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Jember yang berjumlah 67 mahasiswa. Semua responden akan mengisi kuisioner skala stres Holmes dan Rahe atau yang dikenal sebagai The Social Readjustment Rating Scale (SRRS), selain itu responden juga mengisi kuisioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa angkatan 2006 FK UNEJ. Untuk pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Chi Square dengan menggunakan Stata. Pada penelitian diperoleh bahwa 19,4% mahasiswa angkatan 2006 FK UNRJ mengalami stres rendah, 40,3% mahasiswa mengalami stres sedang, dan 40,3% mahasiswa mengalami stres tinggi. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Stata menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi stres seperti jenis kelamin, tempat tinggal, waktu belajar di luar kampus, kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, kegiatan organisasi di luar kampus, jumlah SKS yang sedang diambil, dan pekerjaan sampingan yang dimiliki mempunyai nilai signifikansi sebesar > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diperkirakan tersebut tidak mempengaruhi stres pada mahasiswa angkatan 2006 FK UNEJ.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062010101050;
dc.subjectStres, Mahasiswaen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES PADA MAHASISWA ANGKATAN 2006 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record