dc.description.abstract | Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah proses belajar siswa dengan
menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual serta penggunaan panca
indera. Dalam pembelajaran SAVI, belajar dengan mengalami dan melakukan;
belajar haruslah menggunakan indera mata melalui mengamati, menggambarkan,
mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga; dan intelektual
yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran. Pendekatan SAVI
digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada siswa kelas VII F SMP Negeri
7 Jember yang kurang memperhatikan penjelasan guru karena guru menjelaskan
dengan metode ceramah yang monoton dan membosankan, sehingga hasil belajar
siswa rendah. Pendekatan SAVI digunakan karena pendekatan ini mengarahkan siswa
untuk melakukan aktivitas, baik secara fisik maupun intelektual dan mengoptimalkan
penggunaan indera yang dimiliki siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam menyerap
informasi yang disampaikan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 7
Jember tahun ajaran 2011/2012. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode
wawancara, metode tes, metode angket, dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan
SAVI pada pokok bahasan ekosistem dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil angket motivasi
ARCS yang diberikan sebelum dilaksanakannya siklus I dan sesudah siklus II. Hasil
persentase motivasi pra siklus I pada aspek attitude sebesar 78,6%, aspek relevance
sebesar 74,4%, aspek confidence sebesar 84,9%, dan aspek satisfaction sebesar
80,25%. Hasil persentase motivasi pasca siklus II pada aspek attitude meningkat
sebesar 6,77% dari 78,6% menjadi 85,37%, aspek relevance meningkat sebesar
10,49% dari 74,4% menjadi 84,89%, aspek confidence meningkat sebesar 4,46% dari
84,9% menjadi 89,36%, dan aspek satisfaction meningkat sebesar 8,25% dari 80,25%
menjadi 88,5%.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari afektif dan psikomotor
siswa selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI, dan kognitif
yang diambil dari nilai tes di setiap akhir siklus. Pada siklus I dari ranah afektif
persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 34,4%, dan persentase ketuntasan ranah
psikomotor sebesar 95,45%. Pada siklus II dari ranah afektif meningkat 18,18% dari
77,27% menjadi 95,45%, dan ranah psikomotor meningkat 4,55% dari 95,45%
menjadi 100%. Ranah kognitif dilihat dari hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil tes
pada akhir siklus I sebanyak 28 siswa tuntas dan 16 siswa belum tuntas, sehingga
ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 63,6%. Hasil tes pada akhir siklus II
sebanyak 35 siswa tuntas dan 9 siswa belum tuntas, sehingga ketuntasan klasikal
pada siklus II sebesar 79,5%. Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II
sebesar 15,9%. Dari hasil penelitian ini pembelajaran dengan pendekatan SAVI dapat
digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. | en_US |