Show simple item record

dc.contributor.authorSENDY RAHMAN
dc.date.accessioned2014-01-22T05:44:22Z
dc.date.available2014-01-22T05:44:22Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM060210191033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21001
dc.description.abstractDalam rangka program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang harus tuntas pada tahun 2008/2009, Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melaksanakan beberapa program alternatif untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada daerah dengan APK yang rendah. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan APK tersebut salah satunya adalah dengan perluasan akses pendidikan. Adapun program alternatif yang dilaksanakan selain pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah-sekolah yang over-capacity, adalah Program Pengembangan SD-SMP Satu Atap untuk daerah terpencil, terpencar dan terisolir. Pada daerah terpencil, terpencar dan terisolir umumnya SMP belum didirikan atau SMP yang sudah ada berada di luar jangkauan lulusan SD setempat. Di lain pihak daerah tersebut merupakan daerah-daerah dimana APK SMP masih rendah dan merupakan lokasi tempat anak-anak yang belum memperoleh layanan pendidikan SMP atau yang sederajat. Salah satu cara yang bisa dilakukan pada daerah dengan ciri seperti tersebut di atas adalah dengan mengembangkan Pendidikan Dasar Terpadu di SD yang sudah ada atau bisa disebut sebagai SD-SMP Satu Atap. Pengembangan Pendidikan Dasar Terpadu ini menyatukan lokasi SMP dan lokasi SD dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya dan sarana prasarana yang ada pada SD yang telah ada tersebut. Namun dalam pelaksanaannya menemui beberapa permasalahan dalam proses pembelajarannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dikembangkan perangkat pembelaran matematika model Missouri Mathematic Project (MMP) pokok bahasan teorema Pythagoras. Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika Menggunakan Model Missouri Mathematics Project (MMP) Pokok Bahasan Teorema Pythagoras untuk Siswa Kelas VIII SMP Satu Atap dan bagaimanakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran Matematika Menggunakan Model Missouri Mathematics Project (MMP) Pokok Bahasan Teorema Pythagoras untuk Siswa Kelas VIII SMP Satu Atap. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini secara umum diharapkan secara teoritis mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, terutama pada peningkatan aktivitas siswa melalui pembelajaran matematika model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam proses pembelajaran matematika. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran (Asmani, 2010: 73). Sumber belajar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Alat evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut disusun sesuai dengan model Missouri Mathematicss Project (MMP). model Missouri Mathematicss Project (MMP) adalah model pembelajaran yang terstruktur dengan baik. Langkah-langkah berurutan yang diterapkan dalam MMP adalah Review, Pengembangan, Latihan terkontrol, Worksheet, dan pemberian pekerjaan rumah. MMP memiliki banyak kelebihan, diantaranya akan lebih banyak materi yang dapat disampaikan kepada siswa, siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui bimbingan guru dan siswa dapat terampil mengerjakan soal karena banyaknya latihan yang diberikan. Model pengembangan perangkat yang digunakan adalah model 4D. Model 4-D memiliki empat tahap pengembangan, yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran) Hasil yang diperoleh dari pengembangan Perangkat yang telah dilakukan meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa, Tes Hasil Belajar (THB). Dari penilaian yang diberikan validator diperoleh nilai tingkat kevalidan RPP sebesar 4,08 yang berarti pada kategori valid, nilai tingkat kevalidan Buku Siswa sebesar 3,92 yang berarti pada kategori cukup valid, nilai tingkat kevalidan LKS sebesar 4 yang berarti pada kategori valid, dan nilai tingkat kevalidan Tes Hasil Belajar sebesar 4,06 yang berarti pada kategori valid. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran rata-rata dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima berada pada kategori baik dengan nilai keaktifan rata-rata n = 80,05%. dengan demikian aktivitas guru dapat dikatakan telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran MMP. Dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menunjukkan tingkat keaktifan siswa pada kategori aktif dengan nilai keaktifan sebesar n = 87%, artinya sebagian besar siswa aktif mengikuti pembelajaran model MMP dan menunjukkan respon yang positif. Semua siswa senang mangikuti pembelajaran ini, baik menyangkut suasana pembelajaran, buku siswa dan LKS yang digunakan, serta cara guru mengajar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210191033;
dc.subjectPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKAen_US
dc.titlePENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP SATU ATAPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record