• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Tradisi Karo Di Desa Ngadisari Tengger Probolinggo Sejak Awal Pertumbuhan Hingga Tahun 2010

    No Thumbnail [100%x80]
    View/Open
    gdlhub (301)_1_processed.pdf (263.6Kb)
    Date
    2014-01-22
    Author
    Nining Winarsih
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Wilayah Tengger adalah tempat yang dianggap suci oleh kerajaan Majapahit. Pada masa Hayam Wuruk wilayah ini dibebaskan dari pajak kenegaraan dan dianjurkan untuk menjalankan ritual–ritual keagamaan yang fungsinya untuk menjaga harmoni antara masyarakat adat Tengger dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya Tradisi yang berkembang dalam masyarakat hingga saat ini merupakan sebuah bagian dari budaya peninggalan Majapahit yang masih terus bertahan, serta bisa memberi petunjuk tentang kehidupan masa lampau khususnya kehidupan tradisional semasa kerajaan– kerajaaan Hindu–Buddha. Kepercayaan dan tradisi lama yang merupakan warisan dari nenek moyang tersebut oleh masyarakat dilestarikan dalam bentuk tradisi. Tradisi Karo merupakan hari raya terbesar kedua bagi masyarakat Tengger yang diselenggarakan pada bulan kedua (mangsa karo) kalender Tengger. Tradisi Karo ini merupakan wujud ucapan terima kasih masyarakat Tengger kepada Sang Hyang Widiwasa yang telah menciptakan 2 makhluk berbeda yaitu laki–laki dan perempuan (kekarone) sebagai leluhur mereka. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimanakah kondisi geografi, sosial budaya dan awal mula tradisi karo di Desa Ngadisari Tengger Probolinggo. (2). Bagaimanakah dinamika (perubahan, perkembangan, dan kesinambungan) yang terjadi pada Tradisi Karo di desa Ngadisari Tengger Probolinggo pada abad X hingga tahun 2010? (3). Usaha-usaha apa sajakah yang di lakukan oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam melestarikan Tradisi Karo di Desa Ngadisari Tengger Probolinggo ?. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk mengkaji secara mendalam mengenai kondisi geografi dan sosial budaya serta awal mula tradisi karo di Desa Ngadisari Tengger ix Probolinggo. (2). Untuk mengkaji secara mendalam mengenai dinamika atau perubahan, perekembangan, dan kesinambungan yang terjadi pada Tradisi Karo di desa Ngadisari Tengger Probolinggo dalam kurun waktu abad X hingga tahun 2010. (3). Untuk memaparkan secara komprehensif tentang usaha-usaha yang dilakukan Masyarakat Tengger dan Pemerintah Daerah dalam rangka pelestarian Tradisi Karo yang ada di desa Ngadisari Tengger Probolinggo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah heuristik, kritik, intreprestasi dan historiografi. Penulis juga menggunakan pendekatan antropologi geografi, antopologi budaya dan sosiologi agama dengan teori fungsional struktural dan teori konflik. Penulis melaksanakan penelitian kurang lebih selama 3 bulan di lokasi penelitian dan 3 bulan dibeberapa instansi pemerintah seperti diantaranya: (1) Perpustakaan Universitas Jember; (2) Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember; (3) Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Jember; (4) Dinas Pariwisata kabupaten Probolinggo; (5) Perpustakaan Daerah dan Badan Kearsipan kabupaten Probolinggo; (6) Kantor BPS Kabupaten Probolinggo; (7) Kantor Desa Ngadisari Tengger Probolinggo Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan adanya dinamika yang meliputi kesinambungan dan perulangan pada tradisi karo di wilayah Ngadisari serta terjadi pula perkembangan dan perubahan dalam pelaksanaaannya. Perubahan dan perkembangan yang terjadi meliputi beberapa hal diantaranya Perubahan Nilai Religiusitas dalam Tradisi Karo, Pergeseran Fungsi Tradisi Karo dalam Kehidupan Masyarakat Ngadisari, Perkembangan Tata Cara Ritual Karo di Desa Ngadisari serta Pandangan dan Motivasi Masyarakat Tengger. Kemudian pada usaha–usaha masyarakat dan pemerintah yang lebih berperan penting dalam melestarikan tradisi karo sendiri adalah masyarakat Tengger khususnya yang tinggal di Desa Ngadisari. Sedangkan usaha-usaha pemerintah kabupaten Probolinggo sendiri lebih banyak fokus pada aspek pariwisata dan bukan usaha pelestariannya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20972
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    NoThumbnail