Show simple item record

dc.contributor.authorEko Susilo
dc.date.accessioned2014-01-22T05:18:18Z
dc.date.available2014-01-22T05:18:18Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM040210102116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20888
dc.description.abstractAir merupakan zat mutlak diperlukan bagi setiap makhluk hidup, dan kebersihan air adalah syarat terjaminnya kesehatan. Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, namun tanpa air tubuh hanya bisa bertahan beberapa hari. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55 – 60 % dari berat badan orang dewasa. Sebagian besar kebutuhan air minum tersebut selama ini dipenuhi oleh sumber air sumur atau air tanah permukaan yang telah diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, karena semakin rendahnya kualitas air sumur, sementara PDAM belum mampu memasok air dengan jumlah dan kualitas yang cukup sehingga pemakaian air minum dalam kemasan (AMDK) dewasa ini meningkat tajam. Saat ini terdapat lebih dari 350 industri AMDK dengan produksi lebih dari 5 miliar liter per tahun. Persyaratan kualitas air minum (air yang aman untuk dikonsumsi langsung), termasuk air minum isi ulang (AMIU), diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, sedangkan pesyaratan air minum dalam kemasan (AMDK) diatur sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor SNI-01-3553-1996. Kedua jenis air minum itu selain harus memenuhi persyaratan fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan mikrobiologis. Penelitian ini menggunakan sampel air minum isi ulang, yang diambil dari 6 depot air minum yang berbeda di sekitar kampus Universitas Jember dan 5 contoh air minum kemasan merk "VIAND", "TOTAL", "Anda", "Club", "OLLA". Penelitian ini dilakukan untuk mengukur total padatan/total disolved solid (TDS), derajat keasaman (pH), dan menguji organoleptik (bau dan rasa) air minum dalam kemasan (AMDK) dan isi ulang (AMIU). Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif. Data hasil penelitian disusun dalam tabel-tabel dan diklasifikasikan menjadi suatu susunan urutan data, sehingga mempermudah untuk menginterpetasikan pengamatan yang ada. Hasil pengukuran total dissolved solid (TDS), derajat keasaman, dan uji organoleptik (bau dan rasa) semua sampel air baik air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum isi ulang (AMIU) masih dalam kisaran SNI 01-3553-1996 dan Standar Air Minum Departemen Kesehatan. Akan tetapi ada dua sampel air yang mempunyai nilai rata-rata pH selisih sedikit lebih tinggi dari nilai pH standart air minum yaitu air D dengan nilai pH 8,64 dan air E dengan nilai pH 8,68. Sampel air yang mempunyai nilai rata-rata pH selisih lebih rendah dari nilai pH standart air minum yaitu air J dengan nilai pH 6,22. Hal ini berarti bahwa air minum dengan pH rendah (di bawah 6,5) mempunyai sifat terlalu asam, dan pH tinggi (di atas 8,5) mempunyai sifat terlalu basa dan hal ini tidak baik untuk kesehatan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210102116;
dc.subjectTotal Disolved Solid (TDS), Derajat Keasaman (pH), Dan Uji Organoleptik Air Minumen_US
dc.titlePENGUKURAN TOTAL DISOLVED SOLID (TDS), DERAJAT KEASAMAN (pH), DAN UJI ORGANOLEPTIK AIR MINUM DALAM KEMASAN DAN AIR MINUM ISI ULANG DI DAERAH SEKITAR KAMPUSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record