Show simple item record

dc.contributor.authorAditiya Rina Yuliyanti
dc.date.accessioned2014-01-22T05:03:56Z
dc.date.available2014-01-22T05:03:56Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM092110101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20831
dc.description.abstractPermasalahan lain yang sering dialami ODHA adalah stigma negatif di masyarakat yang menjadikan ODHA memiliki ruang gerak yang sempit karena dengan diketahuinya identitas dirinya sebagai penderita HIV dan AIDS maka ia akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang menderita penyakit lain sehingga banyak ODHA yang tidak membuka identitas dirinya. Dukungan kepada ODHA sangat diperlukan untuk menjaga semangat ODHA dalam melakukan pengobatan dan kehidupan sehari-hari, supaya mereka tidak lengah dalam pengobatan yang nantinya dapat memperburuk kesehatannya. Dengan adanya berbagai perubahan dan permasalahan yang dialami ODHA maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kualitas hidup ODHA di Kabupaten Jember berdasarkan karakteristik demografi, sosial, sumber penularan, stadium penyakit, penggunaan terapi ART, dukungan keluarga dan keikutsertaan dalam organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan populasi ODHA di Kabupaten Jember sebanyak 822 ODHA dan sampel sebanyak 44 responden. Penelitian ini dilakukan di RSUD Balung dan RSU dr. Soebandi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan metode wawancara menggunakan instrumen WHOQOL-HIV BREFF yang terdiri dari 6 domain dengan 31 pertanyaan. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup ODHA berdasarkan karakteristik demografi, sosial, sumber penularan, stadium penyakit, terapi ART, dukungan keluarga dan keikutsertaan dalam organisasi. Untuk mengetahui kualitas hidup berdasarkan domain digunakan uji independent sample t test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 43,2% responden mengatakan kualitas hidupnya biasa-biasa saja dan 4,5% responden mengatakan sangat baik. Diketahui bahwa domain yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah domain spiritual dengan nilai rata-rata 57,7 dan terendah pada domain hubungan sosial dengan nilai rata-rata 49. Rendahnya domain hubungan sosial ini disebabkan karena masih adanya stigma negatif yang ada dimasyarakat menyebabkan ODHA ragu untuk membuka status dirinya dan berinteraksi dengan orang lain seperti ketika sebelum mereka terinfeksi HIV, maka dari itu domain hubungan sosial ini merupakan domain yang paling perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas hidup ODHA berdasarkan karakteristik demografi (umur, jenis kelamin, dan status pernikahan), sosial (pendidikan dan pekerjaan), sumber penularan, stadium penyakit, terapi ART, dukungan keluarga dan keikutsertaan dalam organisasi. Jika dilihat dari ke enam domainnya, hanya ditemukan perbedaan yang signifikan pada domain fisik, psikologis, dan hubungan sosial. Pada domain fisik ditemukan perbedaan yang signifikan pada variabel keikutsertaan dalam organisasi dengan p value 0,010. Pada domain psikologis perbedaan signifikan ditemukan pada variabel stadium penyakit (0,014) dan keikutsertaan dalam organisasi (0,017). Pada domain hubungan sosial terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel dukungan keluarga (0,011) dan keikutsertaan dalam organisasi (0,048). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kualitas hidup ODHA berdasarkan karakteristik demografi (umur, jenis kelamin, dan status pernikahan), sosial (pendidikan dan pekerjaan), sumber penularan, stadium penyakit, terapi ART, dukungan keluarga dan keikutsertaan dalam organisasi. Serta terdapat perbedaan domain kualitas hidup ODHA yaitu domain fisik, psikologis dan hubungan sosial pada variabel stadium penyakit, dukungan keluarga dan keikutsertaan dalam organisasi. Dengan adanya hasil penelitian tersebut maka terdapat beberapa upaya yang perlu dilakukan seperti penambahan layanan VCT di Kabupaten Jember untuk menjangkau semua masyarakat di Kabupaten Jember, mobile VCTjuga perlu diadakan secara rutin sehingga penyakit HIV dan AIDS ini dapat lebih cepat terdeteksi, dampingan oleh LSM dan juga pihak rumah sakit juga perlu ditingkatkan tidak hanya kepada ODHA supaya rajin mengakses layanan kesehatan dan mau mengikuti organisasi-organisasi sosial tetapi juga kepada keluarga ODHA supaya stigma yang ada di masyarakat akan sedikit-demi sedikit bergeser.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092110101060;
dc.subjectKualitas Hidup, HIV, AIDS (ODHA)en_US
dc.titleKUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record