Show simple item record

dc.contributor.authorKrisnita Dwi Jayanti
dc.date.accessioned2014-01-22T04:46:15Z
dc.date.available2014-01-22T04:46:15Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20770
dc.description.abstractPenyakit kusta banyak dijumpai pada negara yang sedang berkembang, banyak menyerang golongan sosial ekonomi rendah dan terutama menyerang umur muda dan produktif. Prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Jember mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya sebesar 3 per 10.000 penduduk pada tahun 2009, menurut skala WHO seharusnya prevalensi penyakit kusta < 1 per 10.000 penduduk. Insiden penyakit kusta pada anak di Kabupaten Jember meningkat dari 5,95% menjadi 12,9% pada tahun 2009. Di Kabupaten Jember tipe penyakit kusta MB lebih banyak daripada penyakit kusta tipe PB. Tipe Penyakit kusta MB lebih menular daripada kusta tipe PB, sehingga hal ini sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat. Perbedaan kusta tipe PB dan MB ditentukan dari respons imun seseorang, respons imun ditentukan oleh status gizi, standar kesehatan, jenis kelamin dan ada paparan sebelumnya dari kuman Mycobacterium leprae penyebab penyakit kusta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan faktor risiko penyakit kusta tipe PB dan MB pada anak di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kusta anak di Kabupaten Jember tahun 2009 sebanyak 89 penderita kusta anak, dengan besar sampel dalam penelitian ini adalah 46 penderita.teknik pengambilan sampel mengunakan cara proportional random sampling. Sehingga dari 46 penderita diambil penderita kusta tipe MB sebanyak 25 responden dan penyakit kusta tipe PB diambil sebanyak 21 responden. Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan wawancara untuk mengetahui karakteristik orang tua dan kontak pada responden. x Selain dengan wawancara, pengambilan data dilakukan dnegan menggunakan pengukuran berat badan responden untuk mnegetahui status gizi responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik orang tua meliputi: pendidikan, pengetahuan dan keadaan sosial ekonomi keluarga; karakteristik anak meliputi : umur, jenis kelamin, status gizi; kontak meliputi: kontak dan lama kontak. Analisis data mengunakan uji beda dua sampel tidak berhubungan dengan Mann Whitney Test menggunakan bantuan software komputer SPSS version 11,5. Hasil uji beda tersebut didapatkan bahwa variabel yang berbeda antara kusta tipe PB dan MB adalah umur (p = 0,048), status gizi (p = 0.023) dan kontak (p= 0,015). Sedangkan variabel yang tidak berbeda antara penyakit kusta tipe PB dan MB adalah jenis kelamin(p =0,306). Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik orang tua responden baik pada kusta tipe PB dan MB memiliki tingkat pendidikan, pengetahuan dan keadaan sosial ekonomi yang rendah. Ada perbedaan risiko umur, status gizi dan kontak kusta tipe PB dan MB pada anak, tidak ada perbedaan risiko jenis kelamin penderita kusta tipe PB dan MB pada anak. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan bagi keluarga responden untuk lebih memperhatikan status gizi dan bagi petugas lebih aktif penyuluhan dan meningkatkan penemuan penderita di sekolah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries06211010101004;
dc.subjectPENYAKIT KUSTAen_US
dc.titlePERBEDAAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT KUSTA TIPE PB DAN MB PADA ANAK DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record