dc.description.abstract | Pembelajaran matematika di sekolah terutama di sekolah dasar selama ini
cenderung dianggap sulit oleh siswa, terutama pada siswa kelas III di SDN Bagorejo
01. Ini disebabkan kurangnya partisipasi belajar siswa karena siswa hanya cenderung
mendengarkan, belum memahami materi dan takut pada guru. Tujuan dari penelitian
ini adalah: (1) Untuk mengkaji keaktifan siswa kelas III SD Negeri Bagorejo 01 tahun
pelajaran 2010/2011 dalam pembelajaran konversi ukuran panjang dengan
menggunakan inovasi sempoa (INOSA), (2) Mengetahui presentase ketuntasan
belajar yang dicapai siswa kelas III SD Negeri Bagorejo 01 tahun pelajaran
2010/2011 setelah penerapan inovasi sempoa (INOSA).
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bagorejo 01 kelas III tahun pelajaran
2010/2011 yang terdiri dari 24 siswa, 12 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, jenis penelitiannya
adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus
terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket,
dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif.Pada
pelaksanaan penelitian peneliti yang bertindak sebagai pengajar dibantu oleh 2 orang
rekan sejawat yang bertindak sebagai observer terhadap aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 6 Januari sampai 21 januari dengan
subjek penelitian siswa kelas III SDN Bagorejo 01 Kecamatan Gumukmas Kabupaten
Jember. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru, dan tes
individu. Pada siklus I, aktivitas siswa secara klasikal cukup baik berdasarkan lembar
observasi siswa dengan tingkat ketidakmunculan aktivitas siswa terbanyak dari 19
indikator yang ditetapkan hanya 3 aktivitas yang tidak muncul. aktivitas guru sudah
sanggat baik karena dari 10 indikator sudah tercapai semua, namun masih ada
beberapa indikator yang perlu ditingkatkan lagi. Siklus II, aktivitas siswa secara
klasikal sudah tercapai dengan baik hal ini di buktikan dari 19 indikator tidak ada
indikator yang tidak tercapai, aktivitas guru juga tercapai dengan baik meski masih
dengan catatan.
Analisis ketuntasan hasil belajar pada siklus I tes akhir I mencapai 75 %, pada
siklus II tes akhir II mencapai 85 %. Berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar
pada siklus II tersebut, siswa kelas III telah mencapai ketuntasan belajar secara
klasikal. Kelas dikatakan tuntas belajar bila terdapat minimal 75% yang telah
mencapai skor ≥65.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan hasil
belajar pada materi konversi ukur panjang menggunakan inovasi sempoa (INOSA).
Kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran adalah pada saat pembelajaran.
Pada saat pelaksanaan siklus I siswa masih merasa asing dengan penggunaan sempoa,
sehingga guru harus berusaha keras menarik perhatian siswa agar tertarik pada
pembelajaran yang dilakukan. Penerapan pembelajaran menggunakan inovasi sempoa
(INOSA) ini dapat menjadikan siswa lebih aktif, tertarik, dan senang dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. | en_US |