dc.description.abstract | Upaya pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan dapat menciptakan
peningkatan jumlah pemanfaatan pelayanan bahkan pelanggan yang loyal, sehingga
pihak penyedia pelayanan termasuk rumah sakit merasa penting untuk melakukan
pemasaran. Untuk mengetahui jumlah pemanfaatan pelayanan di rumah sakit, salah
satunya dengan menggunakan indikator BOR (Bed Occupancy Rate). Rumah Sakit
Daerah dr. Soebandi Jember merupakan rumah sakit kelas B pendidikan milik
pemerintah Kabupaten Jember yang telah terakreditasi 16 pelayanan, namun dalam
kenyataannya indikator BOR dalam tiga tahun terakhir belum dapat mencapai standar
ideal yang ditetapkan oleh Johnson (1976) maupun Muninjaya (2004) yaitu sebesar
75-85%. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya tingkat pemanfaatan
pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap RSD dr. Soebandi Jember. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara bauran pemasaran yang terdiri
dari promosi, harga, proses, orang, dan bukti fisik dengan proses pengambilan
keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang berdasarkan waktunya
termasuk penelitian cross sectional. Penelitian ini berlokasi di kelas perawatan (I, II,
dan III) Instalasi Rawat Inap RSD dr. Soebandi Jember. Sampel yang dibutuhkan
sebanyak 96 responden, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik
proportional stratified random sampling. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis
menggunakan uji korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 responden penelitian, sebagian
besar responden (51,04%) menilai kurang atas bauran promosi dan sebagian besar
responden (97,92%) menilai cukup atas bauran harga. Selanjutnya, sebagian besar
responden (88,54%) menilai cukup atas bauran proses dan bauran bukti fisik, serta
sebagian besar responden pun (95,83%) menilai cukup atas bauran orang. Sedangkan
terkait dengan proses pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap,
mayoritas responden (57,29%) melakukannya dengan baik. Berdasarkan analisis hasil
penelitian dengan menggunakan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara
bauran promosi dengan proses pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat
inap, diperoleh nilai p value = 0,046 < nilai alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak
dengan interpretasi ada hubungan. Selanjutnya, untuk mengetahui hubungan antara
bauran harga dengan proses pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat
inap, diperoleh nilai p value = 0,003 < nilai alpha (α = 0,05) sehingga Ho ditolak
dengan interpretasi ada hubungan. Sedangkan, berdasarkan analisis hasil penelitian
hubungan antara bauran proses, bauran orang, dan bauran bukti fisik dengan proses
pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap yang menggunakan uji
korelasi, diperoleh hasil bahwa Ho diterima dengan interpretasi tidak ada hubungan
antara bauran proses, bauran orang, dan bauran bukti fisik dengan proses
pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara bauran promosi
dengan proses pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap RSD dr.
Soebandi Jember, ada hubungan antara bauran harga dengan proses pengambilan
keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap RSD dr. Soebandi Jember, serta tidak
ada hubungan antara bauran proses, bauran orang, dan bauran bukti fisik dengan
proses pengambilan keputusan pemanfaatan pelayanan rawat inap RSD dr. Soebandi
Jember. | en_US |