Show simple item record

dc.contributor.authorAri Kartika
dc.date.accessioned2014-01-22T01:07:43Z
dc.date.available2014-01-22T01:07:43Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20346
dc.description.abstractDinas pendapatan daerah merupakan organisai formal dimana salah satu pencapaiaan tujuannya adalah didasarkan pada kedisiplinan kerja karyawannya. Namun berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata Dinas Pendapatan Daerah masih belum bisa mencapai kedisiplinan kerja yang maksimal, hal ini dibuktikan masih adanya pekerjaan yang belum terselesaikan, masih adanya karyawan yang datang terlambat, untuk itulah pimpinan membuka saluran komunikasi baik secara langsung melalui rapat maupun secara tidak langsung yang berbentuk surat, papan pengumuman, dan telepon, diharapkan akan dapat meningkatkan kedisiplinan kerja pada karyawan karena meraka akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan variable komunikasi pimpinan (secara langsung dan secara tidak langsung) terhadap kedisiplinan kerja karyawan (studi kasus pada karyawan Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember tahun 2007). Selain itu juga ingin mengetahui manakah diantara variabel komunikasi pimpinan (secara langsung dan secara tidak langsung)yang mempunyai pengaruh yang dominant terhadap kedisiplinan kerja karyawan (studi kasus pada karyawan Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember tahun 2007). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan daerah penelitian secara purposive area di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember. Metode penentuan responden secara proportional random sampling sejumlah 67 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis xv data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial yang digunakan meliputi uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pimpinan secara simultan berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan F hitung sebesar 84, 686 > F tabel 3,14044 dan α = 0,05 > sig F = 0,000, secara parsial variabel komunikasi pimpinan secara langsung terhadap kedisiplinan kerja karyawan dibuktikan dengan t hitung 5,499 > t tabel 1,99773 dan α = 0,05 > sig F = 0,000. Serta variabel komunikasi pimpinan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan kerja karyawan yang dibuktikan dengan t hitung 4,727 > t tabel 1,99773 dan α = 0,05 > sig F = 0,000. Koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,726 yang berarti bahwa komunikasi pimpinan (secara langsung dan tidak secara langsung) memberikan sumbangan sebesar 72,6% terhadap kedisiplinan kerja karyawan. Besarnya proporsi sumbangan komunikasi langsung (X1) sebesar 39, 5412% dan komunikasi tidak langsung (X2) sebesar 33,0416%. Dengan demikian proporsi sumbangan terbesar diberikan oleh variabel komunikasi langsung sebesar 39, 5412%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries10210301213;
dc.subjectKEDISIPLINAN KERJA KARYAWANen_US
dc.titlePENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record