dc.description.abstract | Soal cerita merupakan salah satu dari beberapa persoalan yang dihadapi
siswa, oleh karenanya dalam memecahkan soal cerita siswa perlu memiliki
beberapa kemampuan yakni (1) kemampuan menentukan hal yang diketahui
dalam soal, (2) kemempuan menentukan hal yang ditanyakan dalam soal, (3)
kemampuan membuat model matematika, (4) kemampuan melakukan komputasi,
dan (5) kemampuan menginterpretasikan jawab model ke permasalahan semula.
Problem posing, CIRC adalah beberapa alternatif pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita. Problem posing dapat
meningkatkan kemampuan berfikir siswa, sedangkan CIRC dapat meningkatkan
kemampuan membaca isi yang terkandung dalam sebuah cerita seta dapat
meningkatkan kemampuan menuliskan penyelesaiannya
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian
dilakukan pada 3 kelas, yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen 1
(menggunakan model problem posing), kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 2
(menggunakan model cooperative integrated reading and compotition), dan kelas
VIII C sebagai kelas kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan secara acak yang sebelumnya diketahui bahwa kelas eksperimen dan
kelas kontrol memiliki tingkat homogenitas yang sama. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan tes
menyelesaikan soal cerita.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis
inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan hasil penelitian
yang diperoleh dari observasi dan tes menyelesaikan soal cerita, sedangkan
ix
analisis inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh
peneliti yakni mengunakan uji ANOVA dan uji T.
Berdasarkan analisa sebelumnya telah diperoleh bahwa hasil tes pada
ketiga kelas terdistribusi normal. Untuk analisa selanjutnya dilakukan uji
ANOVA. Berdasarkan hasil analisa data dengan SPSS 16 dapat dilihat dari hasil
tes dengan Fhitung sebesar 20,700, yang kemudian dikonsultasikan dengan harga
Ftabel dengan db = 116 yaitu Ftabel = 3,0748 dengan demikian maka Fhitung > Ftabel
sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak, artinya ada perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
Analisa selanjutnya adalah uji T. Berdasarkan hasil analisa dengan data
SPSS 16 diperoleh hasil bahwa thitung antara kelas E1 dengan kelas E2 adalah 6,527
dengan probabilitas 0,000 oleh karena probabilitas < 0,01 maka H0 ditolak, artinya
rata-rata kedua sampel adalah tidak identik atau rata-rata nilai post-test pada kelas
E1 dan E2 adalah berbeda secara nyata. Analisa data antara kelas E1 dengan K
diperoleh hasil thitung adalah 3,775 dengan probabilitas 0,000 oleh karena
probabilitas < 0,01 maka H0 ditolak, artinya rata-rata nilai post-test pada kelas E1
dan K adalah berbeda secara nyata. Analisa data antara kelas E2 dengan K
diperoleh hasil thitung adalah -2,814 dengan probabilitas 0,006 oleh karena
probabilitas < 0,01 maka H0 ditolak, artinya rata-rata nilai post-test pada kelas E2
dan K adalah berbeda secara nyata.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data dan pembahasan adalah
terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar model pembelajaran
Problem Posing dengan Cooperative Integrated Reading and Compotition Solving
serta siswa yang diajar model konvensional dalam menyelesaikan soal cerita sub
pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar kelas VIII SMPN 1 rambipuji
semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. Hasil belajar yang paling baik adalah ratarata
post-test kelas eksperimen 2 yakni kelas VIII B (kelas yang diajar
menggunakan model CIRC) karena rata-rata Kelas VIII B (78,3125) > kelas VIII
C (69,3125) > kelas VIII D (55,1923). | en_US |