PENERAPAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII-E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Mengingat pentingnya kegiatan mencatat dalam suatu proses belajar siswa
dan adanya kelebihan teknik peta pikiran (mind mapping) dibanding teknik outline
tradisional, maka seorang guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam membuat peta pikiran sehingga tujuan pembelajaran matematika bisa tercapai
dan proses belajar mengajar menjadi efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
diperlukan juga model pembelajaran yang sesuai.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dengan setting pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa
dalam memahami dan mengingat materi yang dibaca, yaitu melakukan preview dan
membuat pertanyaan (question) dari yang dibaca, membuat ikhtisar dengan langkah
membaca (read) dan refleksi (reflect), memprediksikan dengan langkah resitasi
(recite), serta mencatat hal-hal yang kurang jelas dengan mereview seluruh bacaan.
Dalam kegiatan siswa melakukan strategi PQ4R, khususnya pada 3 tahap
pertama yaitu preview, question, dan read, siswa dituntut untuk mencatat hal-hal
penting berkaitan dengan materi yang dibaca. Untuk mencatat tersebut, maka siswa
diajarkan menggunakan teknik peta pikiran dengan harapan apa yang mereka baca
atau dipelajari menjadi semakin mudah diingat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah: (1) pelaksanaan strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dengan setting cooperative
learning; (2) aktivitas belajar siswa selama penerapan strategi PQ4R dengan setting
cooperative learning; (3) gambaran kemampuan siswa membuat peta pikiran (mind
mapping); (4) ketuntasan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi PQ4R dengan
setting cooperative learning.
Daerah penelitian adalah SMP Negeri 4 Jember dengan subjek siswa kelas
VII-E SMP Negeri 4 Jember. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2009/2010 yaitu mulai tanggal 2 Februari 2010 sampai dengan 16 Februari
2010 pada pokok bahasan himpunan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus, yaitu siklus I dan
siklus II. Pada setiap siklus dilaksanakan observasi aktivitas guru dan siswa serta tes
akhir. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah
observasi, dokumentasi, tes dan wawancara.
Berdasarkan hasil analisis observasi aktivitas siswa dalam penerapan strategi
PQ4R dengan setting cooperative learning pada siklus I, mempunyai persentase ratarata
membaca teks 81,53%, bertanya sebesar 63,06%, mengisi lembar panduan
sebesar 79,73%, diskusi kelompok sebesar 85,13%, dan persentase rata-rata
mengerjakan LKS sebesar 94,14%. Berdasarkan hasil analisis observasi aktivitas
siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping) pada siklus I mempunyai
persentase rata-rata menulis gagasan utama sebesar 99,05%, menambah cabang
sebesar 76,67%, menulis kata kunci sebesar 80,95%, menambahkan simbol/gambar
sebesar 61,42%, dan persentase rata-rata memberikan penekanan sebesar 61,42%.
Pada siklus II aktivitas siswa lebih meningkat yaitu mempunyai persentase
rata-rata membaca teks 96,85%, bertanya sebesar 77,47%, mengisi lembar panduan
sebesar 82,88%, diskusi kelompok sebesar 92,34%, dan persentase rata-rata
mengerjakan LKS sebesar 100%. Aktivitas siswa dalam pembuatan peta pikiran pada
siklus II juga lebih meningkat yaitu mempunyai persentase rata-rata menulis gagasan utama sebesar 100%, menambah cabang sebesar 80,63%, menulis kata kunci sebesar
81,53%, menambahkan simbol/gambar sebesar 71,17%, dan persentase rata-rata
memberikan penekanan sebesar 68,47%. Berdasarkan data hasil tes akhir diketahui
bahwa hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan belajar
secara klasikal pada tes akhir siklus I mencapai 94,59% dan siklus II meningkat
menjadi 100%.
Persentase aktivitas guru pada siklus I pembelajaran I adalah 86,67% dan
pembelajaran II adalah 93,33%. Rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah 90%.
Pada siklus II yaitu pembelajaran III dan pembelajaran IV persentase aktivitas guru
sama yaitu 96,67%. Rata-rata aktivitas guru pada siklus II adalah 96,67 %.