dc.description.abstract | Indonesia merupakan penghasil amilum, namun sekitar 67,8 juta ton amilum
per tahun memiliki nilai jual yang rendah berdasarkan nilai ekonomi skala
internasional. Peningkatan pemanfaatan amilum dapat dilakukan dengan
mengubahnya secara enzimatik oleh mikrob amilolitik menjadi glukosa. Yeast
amilolitik memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, lebih efektif memecah amilum
dari kapang dan dapat digunakan sebagai protein sel tunggal. Yeast amilolitik
ditemukan pada tempat yang mengandung karbohidrat seperti amilum dan gula.
Kandungan karbohidrat pada buah sukun, pisang, mangga dan durian yang relatif
tinggi (sekitar 28%) memungkinkan menjadi salah satu habitat yeast amilolitik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat yeast amilolitik yang
berasal dari buah sukun, buah pisang, buah mangga dan buah durian. Metode
penelitian meliputi: identifikasi yeast, uji aktivitas amilolitik secara semikuantitatif,
dan uji aktivitas yeast amilolitik secara kuantitatif menggunakan metode DNS
(Miller).
Hasil isolasi dari 4 macam buah didapatkan 11 isolat yeast, dan 5 isolat
bersifat amilolitik, yaitu isolat SiJi-P3, SiJi-P5, SiJi-S1, SiJi-S2, dan SiJi-M2. Isolat
yeast
terpilih (SiJi-P3 dan SiJi-P5) memiliki indek aktivitas amilolitik terbesar. Hasil
identifikasi menunjukkan bahwa isolat SiJi-P3 dan SiJi-P5 termasuk
Saccarhomyceteae. Pada media PDB, isolat SiJi-P3 mencapai pertumbuhan optimal
pada jam ke-20 dan isolat SiJi-P5 pada jam ke-24. Hasil uji kuantitatif, isolat SiJi-P3
dengan jumlah sel 6,04x10
9
dalam waktu 24 jam menghasilkan sisa gula reduksi
sebesar 0.122±0.01 mg/ml. Sedangkan isolat SiJi-P5 dengan jumlah sel 6,08 x10
dalam waktu 24 jam menghasilkan sisa gula reduksi sebesar 0.224±0.02 mg/ml.
9 | en_US |