dc.description.abstract | Tembakau Besuki Voor Oogst merupakan salah satu jenis tembakau yang
banyak dikembangkan di wilayah Jember. Rendahnya hasil dan mutu tembakau
Besuki Voor Oogst antara lain disebabkan oleh rendahnya mutu bibit yang
digunakan. Petani umumnya menggunakan benih yang berasal dari pertanaman
sehingga mutunya sangat bergantung pada pertumbuhan tanaman di lahan.
Tingkat pengolahan tanah dan pemupukan nitrogen merupakan dua hal yang
menentukan pertumbuhan tembakau di pertanaman.
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem pengolahan tanah dan
pemupukan nitrogen di pertanaman terhadap mutu benih dan pertumbuhan bibit
tembakau. Tahap pertama dilakukan di Desa Arjasa untuk menghasilkan benih
dan dilanjutkan di Fakultas Pertanian untuk melakukan pengujian benih dan
pertumbuhan bibit, pada bulan Maret sampai Mei 2007.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tembakau berumur
40 hari, pupuk KNO 3 dan Urea serta bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Penelitian menggunakan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 x 2
yang diulang 4 kali. Faktor pertama pengolahan tanah yang terdiri atas tanpa olah
tanah (T 0), diolah satu kali (T 1), diolah dua kali (T 2) dan diolah tiga kali (T 3).
Sumber nitrogen yang digunakan sebagai faktor kedua terdiri atas KNO 3 (P 1) dan
Urea (P 2). Dosis yang digunakan berdasar kesetaraan kandungan nitrogen yaitu
2,3 gram N per tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pengolahan
tanah dan sumber pupuk nitrogen di pertanaman secara bersama-sama belum
mampu meningkatkan mutu benih dan pertumbuhan bibit tetapi pengolahan tanah
vi
yang intensif dapat meningkatkan mutu benih dan pertumbuhan bibit tembakau
Voor Oogst. | en_US |