Show simple item record

dc.contributor.authorDayu Agustina
dc.date.accessioned2013-11-30T12:32:13Z
dc.date.available2013-11-30T12:32:13Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM060910201094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1997
dc.description.abstractPengawasan adalah salah satu dari fungsi manajemen yang merupakan landasan fungsional setiap pejabat negara untuk menempati posisi pimpinan dari tingkat tertinggi sampai tingkat yang terendah. Menurut Nawawi (1992:32) dengan melaksanakan pengawasan yang intensif diharapkan dapat mengurangi masalah korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan keuangan dan kekayaan negara, serta pungutan liar dan berbagai bentuk penyelewengan lainnya yang merusak citra dan kewibawaan aparatur pemerintah. Masih adanya kasus pegawai yang keluar saat jam kerja tanpa alasan yang jelas dan pulang sebelum waktunya terjadi di Dinkop dan UMKM Kabupaten Jember. Pegawai Dinkop dan UKM Kabupaten Jember biasanya pulang pukul 14.00 dan mulai bekerja pukul 08.00 WIB dari hari Senen sampai Jumat. Padahal waktu pulang sebenarnya adalah pukul 15.00. Selain itu setiap upacara yang diadakan pada hari Senen pukul 07.00 dan senam pagi yang diadakan setiap hari Jumat pukul 06.00 juga sangat sedikit yang melakukannya karena waktunya dianggap terlalu pagi dan tidak aka nada sanksi apapun apabila tidak mengikutinya. Hal ini membuktikan bahwa tingkat disiplin pegawainya membutuhkan perhatian dengan cara adanya pengawasan melekat. Hal ini sesuai dengan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 1 tahun 1983 yang menyatakan bahwa ”salah satu sasaran dari pengawasan melekat adalah meningkatkan disiplin serta prestasi kerja dan pencapaian sasaran pelaksanaan tugas. Diharapkan dengan adanya pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh para aparat pemerintah, maka diharapkan aparat pemerintah dapat lebih waspada terhadap kritikan baik dari instansi unit kerja maupun dari masyarakat, sehingga citra dan kewibawaan aparat pemerintah dapat terpelihara dengan baik. Adapun data-data yang diperoleh oleh penulis adalah berupa data primer dan data sekunder. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dengan mengambil data dari para responden menggunakan instrumen penelitian. Penyebaran instrumen penelitian dilakukan pada semua bawahan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah Kabupaten Jember yang berjumlah 40 orang. Untuk menganalisis hubungan pengawasan melekat dengan disiplin pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah Kabupaten Jember digunakan rank spearman. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang dinyatakan dengan angka-angka melalui alat ukur yang telah ditentukan. Dalam hal ini setelah data terkumpul maka dianalisis dengan metode statistik non parametrik, penulis menggunakan analisis rank spearman, karena analisis data ini digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan pengawasan melekat dengan disiplin pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil analisis rank spearman yang mana ingin mengetahui seberapa besar tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, dengan nilai ρ (rho) sebesar 0,530. Hal ini menunjukan bahwa hubungan variabel X (pengawasan melekat) dengan variabel Y (disiplin pegawai) di Dinkop dan UMKM Kabupaten Jember terbukti mempunyai tingkat hubungan yang cukup tinggien_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910201094;
dc.subjectPengawasan Melekat dengan Disiplin Pegawaien_US
dc.titleHUBUNGAN PENGAWASAN MELEKAT DENGAN DISIPLIN PEGAWAI DI DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record