Show simple item record

dc.contributor.authorARI SUKARDI
dc.date.accessioned2014-01-21T08:05:40Z
dc.date.available2014-01-21T08:05:40Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM070910302102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19958
dc.description.abstractPermasalahan dalam penelitian ini yaitu: “bagaimana strategi mempertahankan kerajinan kuningan di Cindogo?” Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah; mengetahuai strategi mempertahankan kerajinan yang dilakukan oleh para pengrajin industri kuningan dalam produksi usaha di Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian yang digunakan di sini yaitu metode deskriptif kualitatif, yang berupaya untuk menyelidiki suatu fenomena sosial pada aspek strategi mempertahankan kerajinan kuningan yang dilakukan oleh pengrajin. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang pengrajin kuningan yang memiliki tempat produksi dan modal usaha (juragan) dan 4 orang informan tambahan sebagai obyek penelitian. Selama kurang lebih 2 bulan pengumpulan data. Sedangkan untuk penentuan informan digunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi serta menguji keabsahan data dengan trianggulasi data. Dalam strategi yang dilakukan oleh pengrajin untuk mempertahankan sebuah usaha kerajinan kuningan sebagai sentra industri dan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat pengrajin. Permasalahan yang dihadapi industri kerajinan kuningan semenjak bergulirnya krisis hingga sekarang yaitu tingginya bahan baku kuningan, sehingga barang yang harus dijual akan semakin tinggi. Maka yang terjadi berkurangnya minat para pelanggan, serta berkurangnya para pengrajin industri kuningan yang ada di Cindogo. Seperti pengrajin yang beralih ke pekerjaan lain dan bahkan mencari pekerjaan di luar kota termasuk luar negeri. Dari hal tersebut menjadikan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pengrajin dalam usahanya. Pengrajin yang masih bertahan hingga kini yang tersisa hanya 30% pengrajin yang masih menggeluti pekerjaan kuningan. Di samping itu, bagi pengrajin yang masih bertahan dengan kerajinan kuningan ini, mulai melakukan strategi, upaya-upaya sebagai usaha pengrajin dalam mempertahankan kerajinan kuningan sebagai warisan nenek moyangnya yang harus tetap dilestarikan. Sehingga pengrajin mempertahankan usahanya dengan konsep strategi modal sosial terhadap kondisi yang sedang mengalami penurunan ini. Strategi mempertahankan usaha kerajinan kuningan yang dilakukan oleh pengrajin dengan modal sosial sebagai berikut: 1) membentuk kelompok antar pengrajin; 2) menciptakan inovasi barang dan ukiran baru; 3) kesanggupan menerima pesanan; 4) penghematan dalam produksi; 5) tepat waktu dalam memenuhi pesanan. Strategi yang dilakukan pengrajin untuk mempertahankan usaha kerajinan kuningan dapat diadopsi menggunakan konsep modal sosial. Sehingga pengrajin dapat mengembangkan kerajinan kuningan yang sudah menjadi ciri khas di Desa Cindogo Kabupaten Bondowoso.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910302102;
dc.subjectStrategi Mempertahankan Usaha Kerajinan Kuningan di Cindogoen_US
dc.titleSTRATEGI MEMPERTAHANKAN USAHA KERAJINAN KUNINGAN DI CINDOGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record