dc.description.abstract | Matematika sebagai ilmu dasar berperan penting dalam perkembangan ilmuilmu
pengetahuan yang lain. Namun, selama ini sebagian siswa masih menganggap
matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Kesulitan tersebut
mengakibatkan siswa melakukan kesalahan pada saat menjawab soal. Berdasarkan
hasil wawancara dan observasi terhadap guru pengajar bidang studi matematika kelas
VIII SMP Negeri 11 Jember, diketahui bahwa masih banyak siswa yang melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika. Metode pembelajaran yang
diterapkan oleh guru adalah metode ekspositori.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi
permasalahan di atas adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Jigsaw
merupakan salah satu bentuk variasi dari model pembelajaran kooperatif. Teknik
mengajar jigsaw membagi kelas menjadi suatu kelompok kecil yang heterogen
disebut kelompok asal dan membagi materi sesuai dengan jumlah anggota kelompok.
Masing-masing anggota diberi materi dengan topik berbeda dan ditugaskan untuk
menguasai materi tersebut, kemudian siswa dipisahkan menjadi kelompok ahli yang
anggotanya terdiri dari seluruh siswa yang mempunyai bagian materi yang sama.
Dalam kelompok ahli siswa saling membantu untuk memahami materi, setelah
mempelajari materi di kelompok ahli, kemudian siswa kembali ke kelompok asal
untuk mengajarkan materi kepada teman satu tim dan mempelajari materi dengan
topik berbeda dari siswa lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, mengetahui kecenderungan jenis kesalahan
siswa dan mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 11 Jember tahun
ajaran 2013/2014, yang berjumlah 41 orang. Alasan pemilihan subjek penelitian
adalah masih banyak siswa kelas VIII yang melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal matematika dan tingkat kemampuan siswa kelas VIII D bersifat
heterogen. Metode pengumpulan data antara lain tes, wawancara, observasi dan
dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2013 sampai 4 September 2013.
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan materi
pembelajaran Operasi dan Pemfaktoran Bentuk Aljabar serta siklus II dengan materi
pembelajaran Operasi Pecahan Bentuk Aljabar dan Menyederhanakan Pecahan
Aljabar. Langkah pembelajaran dilaksanakan dengan urutan fase menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
evaluasi dan memberikan penghargaan. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII D SMP Negeri 11 Jember
dapat terlaksana dengan baik, meskipun pada awal pelaksanaan siklus penerapannya
belum maksimal. Namun, hal tersebut dapat diperbaiki pada pelaksanaan siklus II.
Pada awal pelaksanaan siklus siswa dan guru masih belum terbiasa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sehingga penerapannya menjadi tidak
maksimal. Namun, pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan pada
pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan analisis data hasil observasi, terjadi peningkatan aktivitas siswa
selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada pembelajaran 1
siklus I sebesar 71,38% mengalami peningkatan menjadi 81,08 % pada pembelajaran
2 siklus I. Pada siklus II aktivitas siswa juga mengalami peningkatan menjadi
82,13%. Jadi dapat disimpulkan bahwa selama penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II.
Hasil analisis data hasil tes yaitu pada tes pendahuluan, tes hasil belajar 1 dan
tes hasil belajar 2 diperoleh kesimpulan bahwa siswa kelas VIII D SMP Negeri 11
Jember, cenderung melakukan kesalahan lain dalam menyelesaikan soal faktorisasi
suku aljabar yaitu sebesar 26,84 % pada tes pendahuluan, 21,14 % pada tes hasil
belajar 1 dan 16,10 % pada tes hasil belajar 2.
Jumlah kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal faktorisasi
suku aljabar pada tes pendahuluan, tes hasil belajar 1 dan tes hasil belajar 2
mengalami penurunan. Berdasarkan penurunan jumlah kesalahan siswa, diperoleh
persentase efektivitas pembelajaran pada siklus I sebesar 43,23 % (termasuk dalam
kategori cukup efektif) dan pada siklus II sebesar 33,05 % (termasuk dalam kategori
cukup efektif). Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
cukup efektif untuk mengatasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal faktorisasi
suku aljabar.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diajukan beberapa saran yaitu guru
hendaknya menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai alternatif dalam
pembelajaran matematika untuk memperbaiki penguasan konsep dan meningkatkan
aktivitas siswa, bagi siswa hendaknya lebih aktif dalam diskusi kelompok dan teliti
dalam mengerjakan soal serta membiasakan diri untuk memeriksa hasil pekerjaannya
sebelum dikumpulkan agar tidak melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan
soal dan bagi peneliti lain hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai
masukan untuk penelitian sejenis dengan permasalahan yang berbeda. | en_US |