Show simple item record

dc.contributor.authorRony Zainurridho
dc.date.accessioned2013-11-30T08:38:09Z
dc.date.available2013-11-30T08:38:09Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM080910301060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1974
dc.description.abstractBanyak anak yang bekerja di jalanan sebagai pengamen dan meminta-minta di tempat-tempat umum. Jumlah anak tersebut tidak mengalami penurunan secara otomatis dari tahun ke tahun, bahkan menunjukkan kondisi yang makin memprihatinkan. Dunia anak-anak yang seharusnya dinikmati dengan suasana yang menyenangkan yaitu bermain dan belajar, namun karena beberapa faktor menyebabkan anak-anak ini harus bekerja memikul beban ekonomi yang seharusnya merupakan tanggung jawab keluarganya dalam hal ini orang tua. Untuk itu anak-anak melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya yang semakin matrealistis di daerah perkotaan. Peneliti menggunakan metode penelitian sebagai alat bantu untuk mempermudah memperoleh data. Diantaranya: menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu: study deskriftif, penentuan lokasi menggunakan tekhnik Porposive Sampling Area, penentuan informan peneliti menggunakan snowball dengan menentukan informan kunci terlebih dahulu. Pengumpulan data peneliti menggunakan tekhnik observasi dan wawancara yang digunakan tidak terstruktur. Penelitian ini juga menggunakan tekhnik analisis data dan keabsahan data, untuk mengkroscek ke-validan data yang diperoleh, dan dapat dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keluarga yang kondisi sosialnya rendah merupakan salah satu faktor yang memotivasi anak untuk bekerja di sektor informal. Para pekerja anak berusia 10 sampai 14 tahun, mereka harus bekerja dari pagi sampai malam hari dengan penghasilan yang tidak memadai dibandingkan jam dengan kerjanya. Mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerja anak memilih bekerja di sektor informal karena mudah memasukinya tanpa modal dan keahlian khusus yang harus dimiliki. Sebagaian besar meraka putus sekolah karena kendala biaya. Pekerjaan sebagai pengemen jalanan sebenarnya banyak resiko misalnya salah pergaulan dan hal yang pasti keberadaan pekerja anak sesungguhnya mempunyai dampak negatif yaitu dari segi sosial, emosi dan fisik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910301060;
dc.subjectPekerja, Anak , Sektor Informalen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK BEKERJA DI SEKTOR INFORMALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record