dc.description.abstract | Penalaran adalah cara menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir
logis dengan ciri masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain sampai pada
simpulan atau memperoleh pengetahuan baru. Pemikiran-pemikiran dengan kriteria
tertentu menciptakan bentuk-bentuk penalaran, baik secara deduktif maupun induktif.
Permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang di atas , yaitu (1)
bagaimanakah bentuk penalaran deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian?
Dan bagaimanakah bentuk penalaran induktif dalam bahasa iklan di surat kabar
harian? Tujuan penelitian ini, yaitu (1) untuk mendeskripsikan dengan jelas bentuk
penalaran deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian dan (2) mendeskripsikan
dengan jelas bentuk penalaran induktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian.
Penelitian ini menggunakan teori sebagai landasan kajian. Teori yang
digunakan berupa teori kebahasaan dan penalaran berupa: fungsi bahasa, ragam
bahasa jurnalistik, kajian tentang iklan, ragam bahasa iklan, pengertian penalaran,
bentuk-bentuk penalaran dan salah nalar.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi bahasa iklan
di surat kabar harian dengan sumber data surat kabar Kompas, Jawa Pos, Surya, dan
Seputar Indonesia. Pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi dan pengamatan.
Hasil dan pembahasan penelitian ini dimulai dengan menyampaikan bentukbentuk
penalaran yang digunakan dalam bahasa iklan di surat kabar harian baik
secara deduktif maupun induktif. Secara deduktif, terbagi atas silogisme katagorial,
silogisme hipotesis, dan silogisme disjungtif. Berbeda dengan penalaran deduktif,
penalaran induktif terbagi atas generalisasi, analogi, dan hubungan kausalitas.
Simpulan yang dicapai dari penelitian ini adalah adanya penggunaan
penalaran deduktif dan deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian. Penalara
deduktif yang banyak digunakan dalam iklan adalah penalaran katagorial sedangkan
penalaran induktif yang banyak digunakan berbentuk analogi.
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian tersebut
yaitu, (1) bagi mahasiswa program pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan diskusi pada mata
kuliah retorika, (2) bagi siswa sekolah menengah atas setelah mendapat materi
penalaran hendaknya dapat mengambil intisari sebagai bahan pengetahuan dan
pengalaman yang berharga untuk langkah awal berpikir logis di kelas, (3) bagi guru
bahasa dan sastra Indonesia sebagai pengajar hendaknya mampu mengolah data yang
ada dengan memperhatikan kemampuan siswa dan memanfaatkan hasil penelitian
sebagai bahan pengembangan materi bahasa dan sastra Indonesia, khususnya yang
berhubungan dengan iklan dan penalaran, (4) peneliti di bidang filsafat bahasa dan
penalaran hendaknya menambah referensi tentang masalah penalaran untuk
meningkatkan kemampuan bernalar dan menambah wawasan. | en_US |