INVENTARISASI KENDALA GURU BIOLOGI RSBI DAN UPAYA PENYELESAIANNYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Globalisasi dalam bidang perekonomian, kebudayaan, dan komunikasi telah
memberikan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan secara radikal, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Pembenahan sistem pendidikan nasional di
Indonesia perlu dilakukan, mengingat masih rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia. Dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah saat ini
menyelenggarakan satu satuan pendidikan bertaraf internasional yang sesuai dengan
pasal 50 Ayat (3) dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Kesiapan guru dalam proses pembelajaran terutama pada kelas
rintisan sekolah bertaraf internasional sangat penting, terutama agar tidak ada kendala
dalam proses pembelajaran. Sekolah dengan taraf internasional di Jember sudah
terlaksana dari tahun 2006. Program pelaksanaan rintisan sekolah menengah atas
bertaraf internasonal di Kabupaten Jember masih berjalan selama enam tahun
sehingga memungkinkan dalam pelaksanaannya belum berjalan secara maksimal,
dan masih ada kendala-kendala dalam pelaksanaannya.
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kendala-kendala yang dihadapi guru
biologi pada kegiatan a). perencanaan, b). implementasi, c). evaluasi dan d). upaya
yang pernah dikembangkan dalam proses pembelajaran pada kelas SMA RSBI se
Kabupaten Jember; menganalisis hubungan antara skor kualitas RPP dan instrumen
evaluasi dengan rerata hasil belajar siswa; dan menganalisis hubungan antara rerata
hasil belajar siswa sebelum ada upaya dengan sesudah ada upaya. Sampel dalam
penelitian ini adalah guru biologi SMA RSBI di Kabupaten Jember. Dalam penelitian
viii
ini responden berjumlah delapan orang. Data primer yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari data dokumentasi, pedoman analisis perencanaan dan evaluasi
pembelajaran yang disusun peneliti berdasarkan standar perencanaan yang ada pada
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), angket untuk menggali kendala guru
dalam kegiatan perencanaan, implementasi dan evaluasi beserta upaya
penyelesaiannya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data dokumentasi yang
diperoleh dari lembaga yang terkait dengan penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam analisis data hasil penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berwujud angka
hasil perhitungan yang menggambarkan persentase skor tiap responden. Skor dibuat
dengan menggunakana modifikasi model likert yang memiliki empat kemungkinan
jawaban yang berjumlah genap. Untuk mencari pengaruh antara kendala guru dalam
pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa maka dilakukan analisis
regresi. Penelitian ini memdapatkan hasil bahwa kendala yang dihadapi guru dalam
proses perencanaan pada umumnya adalah dari penelitian yang dilakukan diperoleh
data bahwa responden dengan pendidikan terakhir S1 masih terdapat yaitu dengan
jumlah responden sebanyak empat responden. Responden dengan pendidikan terakhir
S2 dengan jumlah responden sebanyak empat responden. Responden dengan
pendidikan S3 masih belum ada. Responden yang tidak mengikuti program TOEFL
sebanyak 5 reponden sedangkan yang mengikuti program TOEFL dengan nilai 400 ≤
x < 500 sebanyak 2 responden, responden yang mengikuti program TOEFL dengan
nilai 500 ≤ x < 600 adalah sebanyak 1 responden.
Kendala-kendala dalam penyusunan perencanaan pembelajaran masingmasing
responden bervariasi. Kesulitan dalam pemilihan model PBM yang tepat,
kesulitan dalam menyesuaikan dengan kurikulum bertaraf internasional, kesulitan
dalam memahami kurikulum Cambrige, kesulitan dalam menyerasikan silabus
dengan RPP dan program semester dan merasa kesulitan dalam analisis silabus sesuai
dengan taraf internasional, kesulitan dalam mengaplikaskan kurikulum internasional
dalam bentuk silabus dan merasa kesulitan dalam mentranslate penyusunan RPP
ix
dengan menggunakan bahasa inggris, kesulitan dalam menyusun RPP pada saaat
akan mengajar.
Kendala-kendala guru dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi, kemampuan
bahasa inggris siswa dan guru, kesulitan dalam penjelasan konsep biologi dalam
bahasa inggris sering kali sulit diterima oleh siswa, kesulitan dalam pengguanaan
literature bilingual karena jumlah yang terbatas, kesulitan karena pengetahuan siswa
yang kurang luas, kesulitan karena kelengkapan sarana dan prasarana serta media
kurang memadai, kesulitan dalam kemampuan dalam penggunaan bahasa pengantar
bahasa inggris, kesulitan dalam penggunaan ICT dalam proses pembelajaran,
kesulitan dalam pengembangan media yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
internasional, kesulitan dalam mempublikasikan model pembelajaran melalui
internet, kesulitan dalam mempublikasikan metode perencanaan pembelajaran
melalui internet, kesulitan dalam penggunaan internet dalam penunjang pelaksanaan
pembelajaran. Kendala dalam penyusunan instrumen evaluasi meliputi, kesulitan
dalam pembuatan kisi-kisi soal dalam bahasa inggris, kesulitan dalam pembuatan soal
bahasa inggris karena Siswa banyak yang kurang memahami soal, kesulitan karena
belum adanya standar evaluasi yang ditetapkan, kesulitan dalam pembuatan soal
berbahasa inggris, kesulitan dalam mengaplikasikan soal dengan full English, kurang
leluasa untuk diterapkan pada tingkat tertentu yang kita harapkan.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalahdalam penelitian
ini kendala yang sering muncul dalam kualifikasi akademik adalah banyak responden
yang mengambil pendidikan terakhir yang tidak relevan dengan mata pelajaran yang
diampunya dan bahkan ada beberapa responden yang belum melanjutkan studinya
hingga tingkatan S2; kendala dalam penelitian ini dalam kegiatan perencanaan adalah
banyak responden yang merasa kesulitan dalam mengadopsi kurikulum dari negara
maju atau negara anggota EOCD dalam bentuk silabus, kesulitan dalam mentranslate
RPP dalam bahasa inggris; kendala dalam kegiatan implementasi adalah penggunaan
bahasa inggris siswa dan guru, literature bilingual yang terbatas, mempublikasikan
model dan metode pembelajaran melalui internet, pengetahuan siswa kurang luas dan