dc.description.abstract | Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi di Indonesia, tetapi tidak diimbangi
dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup serta perbedaan tingkat upah yang
cukup jauh berbeda dengan luar negeri menjadi alasan banyaknya Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) yang memilih untuk bekerja di Luar Negeri.
Kabupaten Bondowoso, adalah salah satu daerah pengerah TKI dari Jawa
Timur. Saat daerah lain diributkan oleh semakin banyaknya warganya yang memilih
menjadi TKI illegal, jumlah TKI legal dari Kabupaten Bondowoso justru mengalami
peningkatan. Hasil kinerja baik yang ditunjukkan oleh Disnakertrans Kabupaten
Bondowoso tidak berhenti sampai disitu. Sampai awal tahun 2007, tidak ada satu
kasuspun dari TKI asal Kabupaten Bondowoso yang mendapat perlakuan tidak layak
di luar negeri. Saat pendeportasian kurang lebih 17511 orang TKI pada akhir tahun
2006 kemarin, dimana sebagian besar berasal dari Jawa Timur, ternyata tidak ada
satupun TKI illegal tersebut yang berasal dari Kabupaten Bondowoso. Hal inilah
yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana Efektivitas
Implementasi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No.2 Tahun 2004 Tentang
Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bondowoso. Tujuan
penelitian ini ialah mengetahui bagaimana Efektivitas Implementasi Kebijakan
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PTKLN) berdasarkan Perda
Jatim No.2 Tahun 2004 pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bondowoso.Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur variabel penelitian yang
diadopsi dari teori George Edward III yaitu : Komunikasi, Sumber-sumber,
Kecenderungan, dan Struktur Birokrasi yang terdapat pada proses implementasi
kebijakan dan juga menggunakan teori dari Dwijowijoto yang menggambarkan
efektifitas kebijakan dalam empat hal yaitu tepat kebijakan, tepat pelaksana, tepat
lingkungan dan tepat target. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu teknik
primer (meliputi : wawancara dan observasi) dan teknik sekunder (meliputi : studi
kepustakaan dan dokumentasi). Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan
model analisis interaktif (interactive model of analysis) yang dikembangkan oleh
Miles dan Huberman.
Dari penelitian ini dapat diketahui implementasi Perda Jatim No.2 Tahun
2004 pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bondowoso sudah
berjalan cukup efektif. Dalam pelaksanaannya memang masih terdapat beberapa
permasalahan yang menghambat kinerja pegawai Disnakertrans khususnya bagian
Pelatihan, Penempatan dan perluasan Tenaga Kerja di Disnakertrans Kabupaten
Bondowoso. Permasalahan itu antara lain pada sumber-sumber pelaksanaan kebijakan
terdapat beberapa hambatan yaitu, kurangnya jumlah staff di Bagian Pelatihan,
Penempatan dan perluasan Tenaga Kerja di Disnakertrans Kabupaten Bondowoso,
serta kurangnya fasilitas fisik yang dapat menunjang implementasi kebijakan
PTKLN. Pada komunikasi dan kecenderungan-kecenderungan sudah efektif karena
kebijakan PTKLN sudah mendapat dukungan penuh dari seluruh pelaksana kebijakan
khususnya pegawai bagian penempatan di Disnakertrans. Demikian pula pada
struktur birokrasi sudah efektif karena Kebijakan PTKLN sudah dijalankan sesuai
prosedur dan mekanisme yang tercantum dalam peraturan perundangan yang ada.
Pada dimensi fragmentasi juga telah berjalan dengan efektif. Dapat dilihat dari
adanya adanya perwujudan tanggung jawab melalui laporan pertanggungjawaban tiap
periode mengenai pelaksanaan kebijakan PTKLN setiap bulannya baik dari pihak
PJTKI ke Disnakertrans maupun dari Disnakertrans ke propinsi. | en_US |