Show simple item record

dc.contributor.authorDita Lina Kudrati
dc.date.accessioned2014-01-21T00:41:49Z
dc.date.available2014-01-21T00:41:49Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM051510201003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18987
dc.description.abstractPupuk merupakan bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk memiliki peranan penting bagi petani dalam berusahatani, terutama pupuk yang telah disubsidi oleh pemerintah. Pupuk bersubsidi diberikan oleh pemerintah kepada petani dengan alasan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi komoditas pertanian. Kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso memberikan dampak bagi petani dalam berusahatani. Hasil produksi petani menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan harapan, sehingga petani mengalami kerugian dalam kegiatan usahataninya. Hal ini akan berimbas pada ketahanan pangan nasional. Kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso, terjadi pada akhir musim tanam ketiga tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor yang berperan dalam kelangkaan pupuk bersubsidi; (2) motivasi petani dalam berusahatani dengan adanya kelangkaan pupuk besubsidi; dan (3) produktivitas usahatani petani akibat adanya kelangkaan pupuk bersubsidi khususnya pada tanaman padi. Daerah Penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method) yaitu di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan komparatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Cluster Sampling dan memperoleh total responden sebanyak 35 petani. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode Purposive sampling untuk menetapkan kriteria-kriteria dari responden. Responden yang berkaitan dengan penelitian ini selain petani yaitu Komisi Pengawas Peredaran Pupuk Bersubsidi, Petugas Penyuluh Lapang, Kios Resmi Pupuk Bersubsidi, dan Distributor Resmi Pupuk Bersubsidi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu dengan indikator-indikator dan analisis Uji Jenjang Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor-faktor yang berperan dalam kelangkaan pupuk bersubsidi yaitu ketergantungan petani pada pupuk anorganik, pemupukan yang tidak berimbang dan tidak sesuai dengan anjuran yang ditetapkan oleh pemerintah, penambahan luas areal lahan usahatani, dan petani yang tidak bertanggung-jawab merupakan petani yang mampu menjual kembali pupuk bersubsidi yang didapatnya; (2) motivasi petani dalam berusahatani dengan adanya kelangkaan pupuk besubsidi adalah tinggi; (3) Terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat produktivitas usahatani khususnya pada tanaman padi akibat adanya kelangkaan pupuk bersubsidi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051510201003;
dc.subjectFAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM KELANGKAAN PUPUK BERSUBSIDIen_US
dc.titlePupuk merupakan bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk memiliki peranan penting bagi petani dalam berusahatani, terutama pupuk yang telah disubsidi oleh pemerintah. Pupuk bersubsidi diberikan oleh pemerintah kepada petani dengan alasan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi komoditas pertanian. Kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso memberikan dampak bagi petani dalam berusahatani. Hasil produksi petani menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan harapan, sehingga petani mengalami kerugian dalam kegiatan usahataninya. Hal ini akan berimbas pada ketahanan pangan nasional. Kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso, terjadi pada akhir musim tanam ketiga tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor yang berperan dalam kelangkaan pupuk bersubsidi; (2) motivasi petani dalam berusahatani dengan adanya kelangkaan pupuk besubsidi; dan (3) produktivitas usahatani petani akibat adanya kelangkaan pupuk bersubsidi khususnya pada tanaman padi. Daerah Penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method) yaitu di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan komparatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Cluster Sampling dan memperoleh total responden sebanyak 35 petani. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode Purposive sampling untuk menetapkan kriteria-kriteria dari responden. Responden yang berkaitan dengan penelitian ini selain petani yaitu Komisi Pengawas Peredaran Pupuk Bersubsidi, Petugas Penyuluh Lapang, Kios Resmi Pupuk Bersubsidi, danen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record