Show simple item record

dc.contributor.authorNovie Damayanti Rachman
dc.date.accessioned2014-01-21T00:10:12Z
dc.date.available2014-01-21T00:10:12Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM080210192014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18870
dc.description.abstractBerdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap PBM di kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013, menunjukkan tentang aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran yakni 57,66% mampu mengemukakan pendapat, 58,56% mampu menjawab pertanyaan, 49,55% berdiskusi untuk menganalisis permasalahan, 71,17% melakukan penyelidikan, 63,06% bersikap tanggung jawab, 63,96% bersikap teliti, 77,48% aktif berdiskusi, 47,78% bersikap kritis. Dari keseluruhan aktivitas tersebut diperoleh aktivitas belajar siswa secara klaksikal adalah 63,14%. Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan aktivitas belajar fisika siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013 tergolong tidak terlalu aktif. Selain rendahnya aktifitas belajar, hasil belajar fisika siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2103 juga masih rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dari data hasil observasi dan nilai hasil post test pada pra siklus, dari 37 siswa terdapat 18,92% atau 7 siswa yang mendapatkan nilai ≥75 yang dinyatakan tuntas belajar dan terdapat 81,08% atau 30 siswa mendapatkan nilai ≤ 75 dan dinyatakan tidak tuntas belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan terhadap PBM fisika melalui penerapan model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach). Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach) adalah suatu model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam kegiatan discovery-inquiry, dalam proses pelaksanaannya guru akan memberikan bimbingan/petunjuk yang cukup luas kepada siswa terutama bagi siswa yang kurang paham atau memiliki intelegent rendah. Model pembelajaran Inkuiri vii Terbimbing ( Guided Inquiry Approach) sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, utamanya dalam memberikan permasalahan. Siswa dituntut untuk berdiskusi dalam menyelesaikan permasalahan, dalam proses kegiatan tersebut guru harus memiliki kesabaran dan penguasaan kelas yang baik dalam memberikan bimbingan kepada siswa. Bimbingan yang diberikan bisa berupa pertanyaan pengarah yang bersifat open ended sehingga mampu membantu siswa dalam mengembangkan kegiatan penyelidikan. Siswa dituntut untuk mampu mengembangkan sikap kritis dan mau berkomunikasi untuk berdiskusi dalam menyelesaikan permasalahan, hal ini dikarenakan bimbingan yang diberikan oleh guru tidak bersifat terus-menerus melainkan sampai siswa mampu melakukan kegiatannya secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini diantaranya (1) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar fisika siswa kelas VIII-B SMPN 3 Rogojampi menggunakan Model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach), (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas VIII-B SMPN 3 Rogojampi menggunakan Model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013 yang dimulai tanggal 06 Agustus 2012 sampai 10 September 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dokumentasi. Data yang didapatkan adalah prosentase aktivitas belajar siswa dan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yakni pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian ini meliputi aktivitas mampu merumuskan hipotesis, mampu menyimpulkan hasil percobaan, berdiskusi untuk merumuskan hipotesis, berdiskusi untuk menganalisis data percobaan, merangkai alat percobaan, melakukan pengamatan dan pengukuran, bersikap tanggung jawab, bersikap teliti, aktif berdiskusi, dan bersikap kritis. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I dan siklus II, begitu juga dengan hasil belajar siswa yang juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa sebesar viii 18,92%. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 59,46% dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 78,4%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan. Dari hasil di atas menunjukkan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach) dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210192014;
dc.subjectPenerapan Model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach) ,SMP Negeri 3 Rogojampien_US
dc.titlePenerapan Model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach) pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record