| dc.description.abstract | Peningkatan kualitas dan kuantitas buah semangka telah dilakukan dengan
adanya sekolah lapang (SL-PTT) kepada petani.Desa Tembokrejo merupakan
salah satu Desa di Kabupaten banyuwangi yang merupakan salah satu daerah
penghasil semangka dan terdapat kelompok tani khusus hortikultura yakni Ridho
Lestari yang sudah mendapat pelatihan SL-PTT dalam usahatani buah semangka.
Kenyatannya meskipun sudah ada program SL-PTT masih banyak petani
semangka yang masih menggunakan cara tradisional dalam usahatani semangka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan
efisiensi biaya petani semangka yang mengikuti SL-PTT dengan petani non SLPTT,
apakah ada perbedaan efisiensi pemasaran serta faktor-faktor yang
berkorelasi terhadap motivasi petani mengikuti program SL-PTT. Penelitian
dilakukan di Desa Tembokrejo.Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
Total Sampling dan Snowball Sampling.Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan metode deskriptif, analitik, dan komparatif.Data penelitian yang
digunakan adalah data primer dan sekunder.Analisis data menggunakan analisis
uji t student, analisis efisiensi pemasaran, dan uji korelasi rank spearman.
Hasil dari penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan petani semangka
SL-PTT berbeda dari pada petani non SL-PTT secara nyata pada taraf
kepercayaan 0,5 (α = 0,05). (2) Efisiensi biaya petani semangka SL-PTT lebih
efisien dari pada petani non SL-PTT dengan nilai probabilitas 0,021<0,05. (3)
Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran satu tingkat
dengan nilai efisiensi pemasaran adalah 4,8%. (4) factor-faktor yang berkorelasi
terhadap motivasi petani mengikuti SL-PTT adalah program pemerintah dengan
nilai koefisien rs sebesar +0,669 dan sig. hitung sebesar 0,006 dan teknik budi
daya dengan nilai koefisien rs sebesar +0,561 dan sig. hitung sebesar 0,03. | en_US |
