dc.description.abstract | Bakteri pelarut fosfat (BPF) adalah mikroorganisme tanah yang mampu
melarutkan P terikat dalam mineral fosfat sehingga dapat diserap oleh akar tanaman.
Kemampuan tersebut membuat BPF kerap digunakan sebagai pupuk hayati untuk
memenuhi kebutuhan P pertanian secara alami. Aplikasi BPF sebagai pupuk hayati
memerlukan media pembawa dengan kriteria non toksik bagi BPF dan tanaman,
mudah disterilisasi, murah, serta tersedia dalam jumlah melimpah. Vinasse
merupakan limbah hasil pengolahan etanol yang mengandung bahan organik seperti
gula tereduksi dan bahan anorganik bermanfaat seperti P sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk tambahan. Hal ini memungkinkan vinasse untuk
dimanfaatkan sebagai media pembawa BPF yang mampu meningkatkan kesuburan
tanah sehingga penggunaan vinasse tidak hanya sebagai pupuk tambahan tetapi juga
mempunyai nilai tambah sebagai pupuk organik. Pemanfaatan tersebut dapat
diperoleh dengan mengadaptasikan BPF dalam media vinasse sehingga dapat
bersama-sama digunakan sebagai pupuk organik yang diperkaya pupuk hayati.
Berdasarkan hal tersebut, masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah
bagaimana daya adaptasi BPF terhadap vinasse dengan tujuan untuk mendapatkan
isolat BPF terbaik dari lahan tebu Pabrik Gula Jatiroto yang adaptif terhadap vinasse
dan diharapkan mampu memberikan informasi mengenai daya adaptasi BPF dari
lahan tebu Pabrik Gula Jatiroto terhadap vinasse. Isolat terbaik hasil penelitian ini
dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut dalam rangka
pengembangan pupuk hayati berbasis vinasse.Metode yang digunakan dalam penelitan ini terdiri dari (i) skrining isolat BPF
dari lahan tebu Pabrik Gula Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur, kemudian (ii)
pengamatan perbandingan kurva pertumbuhan isolat BPF dalam media Pikovskaya
dan vinasse murni serta vinasse dengan berbagai pengenceran, yaitu 1:1, 1:2 dan 1:3
(vinasse : akuades), dan diakhiri dengan (iii) identifikasi sampai tingkat genus
berdasarkan Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology.
Dalam penelitian ini, diperoleh sembilan isolat asal lahan tebu Pabrik Gula
Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang mampu tumbuh dalam media
Pikovskaya Agar. Lima diantaranya adalah BPF karena mampu menghasilkan zona
bening disekitar koloni dengan indeks berkisar antara 1.1 sampai 2.1, yaitu pvk-5a,
pvk-5b, pvk-6b, pvk-7a, dan pvk-8a. Kelima isolat tersebut memiliki fase logaritmik
pada pertumbuhan setelah 12 sampai dengan 16 jam ditumbuhkan dalam media
Pikovskaya cair dengan nilai tertinggi pada isolat pvk-5a mencapai 1,6 x 10
CFU/ml
pada inkubasi 16 jam.
Kelima isolat tersebut tidak mampu tumbuh dalam media vinasse murni.
Namun demikian, tiga dari lima isolat BPF tersebut merupakan isolat yang berpotensi
adaptif dalam media vinasse, yaitu isolat pvk-5a, pvk-5b dan pvk-7a. Potensi ini
terlihat dari kemampuan ketiga isolat tersebut untuk tumbuh sampai dengan umur 12
jam dalam media vinasse dengan pengenceran 1:2 (vinasse:akuades) dengan nilai
tertinggi pada isolat pvk-5b mencapai 7,0 x 10
viii
9
CFU/ml pada inkubasi 16 jam.
Hasil identifikasi morfologi makroskopis dan mikroskopis serta uji biokima
menunjukkan bahwa tiga isolat BPF potensial adaptif vinasse tersebut adalah isolat
yang memiliki kemiripan dengan genus Chromobacterium. Diperlukan uji lebih
lanjut untuk mendapatkan formulasi yang terbaik bagi vinasse untuk dapat digunakan
sebagai media pembawa BPF sebagai agen pupuk hayati. Selain itu juga diperlukan
uji lebih lanjut untuk mengidentifikasi BPF potensial adaptif hingga tingkat spesies
berdasarkan 16s rRNA. | en_US |