dc.description.abstract | Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN Sempusari Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011; Sriwahyuni, 070210204078; 2011; 57 halaman; Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Adapun masalah yang akan dituntaskan adalah 1) bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dalam metode bermain peran. 2) bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode bermain peran.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama penerapan metode bermain
peran.
Metode bermain peran merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peranperan yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas maupun di luar kelas, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap peran masing-masing. Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut dan kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’ dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Sempusari 1 Jember pada semester genap, subyek penelitian yang diambil yaitu seluruh siswa kelas III SDN Sempusari 1 Jember tahun pelajaran 2010/2011. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, wawancara dan dokumentasi, sedangkan data yang dikumpulkan adalah berupa aktivitas siswa, hasil tes, hasil wawancara, dan dokumen-dokumen lainnya selama pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang mendukung penelitian.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dalam pembelajaran IPS, guru harus berperan aktif untuk menciptakan
beberapa metode pembelajaran. Metode dan media tersebut dapat mendekatkan IPS
kepada siswa dan dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa dapat menemukan dan
membangun pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Proses pembelajaran pada siklus 1 didapat nilai rata-rata dengan persentase aktivitas siswa sebesar 73,72%, yang tergolong cukup aktif. Sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa didapat persentase sebesar 83% yang tergolong sudah mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal.
Pada pembelajaran siklus 2 nilai rata-rata dengan persentase aktivitas sebesar
77% mengalami peningkatan dari siklus 1 yang tergolong aktif. Sedangkan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 ini didapat rata-rata sebesar 90,57%. Ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN Sempusari 1 Jember meningkat, dengan menggunakan metode bermain peran pada mata pelajaran IPS pokok bahasan Jual beli.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas dan hasil belajar pada siklus I sudah memenuhi Standar Ketuntasan Minimal
(SKM), sedangkan pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat
dibandingkan pada siklus I. Pelaksanaan siklus II ini merupakan siklus pemantapan
karena pada siklus I sudah tuntas maka siklus II dilanjutkan sebgai pemantapan.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan bahwa guru selaku pendidik hendaknya bersifat inovatif artinya selalu peka terhadap pembaharuan khususnya pembaharuan dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik minat siswa sedangkan siswa hendaknya mampu mengembangkan pengetahuannya dalam pembelajaran IPS dengan bermain peran minimal sesuai dengan kompetensi dasar. | en_US |