Show simple item record

dc.contributor.authorDita Rini Yanuardani
dc.date.accessioned2014-01-20T06:15:15Z
dc.date.available2014-01-20T06:15:15Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM060210103033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18382
dc.description.abstractLatar belakang yang mendasari diadakannya penelitian ini adalah Indonesia memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat, 180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional (Dalimartha, 2005: 25). Salah satu tumbuhan yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk dijadikan obat herbal yaitu sirih (Pipper betle L.) Hal ini karena sirih mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Bagian yang digunakan daun, getah dan minyaknya. Minyak atsiri dari daun sirih mengandung seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Salah satu jamur yang menginfeksi manusia adalah spesies Candida albicans. Jamur ini bersifat patogen dan akan menyebabkan penyakit infeksi jamur yang disebut kandidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan (Pelczar dan Chan, 1986). Candida albicans dikenal sebagai jamur dimorfik yaitu bisa berupa yeast dan myselium, yang secara normal ada pada saluran pencernaan, saluran pernafasan bagian atas dan mukosa genital pada mamalia tetapi populasi yang meningkat dan bila Candida ini berupa mycelium dapat menimbulkan masalah, Candida albicans dianggap sebagai spesies patogen dan menjadi penyebab utama kandidiasis. (Januar, 2009: 15) Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Diah Sudiarti (2010) didapatkan hasil bahwa ekstrak n-Heksana daun sirih hijau tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan C. albicans, sedangkan pada rebusan dengan menggunakan daun kering terdapat perbedaan yang signifikan dapat menghambat pertumbuhan C. albicans pada konsentrasi tertentu, atau dapat dikatakan ekstrak nHeksana sirih hijau (Piper betle L.) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan C. albicans sedangkan rebusan saun sirih hijau (Piper betle L.) berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan C. albicans. Selain itu n-Heksana merupakan pelarut non polar, sehingga n-Heksana hanya melarutkan senyawa non polar saja sedangkan senyawa anti fungi adalah senyawa yang bersifat polar yaitu tannin dan alkaloid, maka dari itu diperlukan pelarut polar atau pelarut universal untuk melarutkan senyawa polar yang ada dalam daun sirih. Penelitian ini berjenis penelitian eksperimental laboratories dan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol dan dilakukan di dalam laboratorium (Nazir, 1998:24). Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%. Sedangkan konsentrasi rebusan yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 21%, 22%, 23%, 24%,25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50% yang diperoleh dari hasil uji akhir. Berdasarkan hasil uji statistik Anova dapat diketahui bahwa daya hambat ekstrak etanol daun sirih hijau (P. Betle) bahwa terdapat perbedaan yang signifikans daya hambat antar serial konsentrasi ekstrak dan rebusan daun sirih hijau (P. betle) terhadap pertumbuhan C. albicans. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih hijau dan rebusan daun sirih hijau segar dapat menghambat pertumbuhan C. albicans hal tersebut dapat diketahui dari adanya zona hambatan yang terbentuk di sekeliling sumuran. Zona hambatan yang terbentuk memiliki ukuran yang berbeda pada masing-masing konsentrasi. Semakin kecil konsentrasi, maka semakin sedikit zat aktif yang terdapat di dalam ekstrak dan rebusan, sehingga semakin rendah kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Semakin tinggi konsentrasinya maka semakin tinggi pula kemampuan dalam menghambat pertumbuhan jamur juga semakin besar (Schlgel & Schmidt, 1994:234).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210103033;
dc.subjectJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle) SEGAR TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicansen_US
dc.titleJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle) SEGAR TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record