Show simple item record

dc.contributor.authorDirgahayu Dian Dirgantara
dc.date.accessioned2014-01-20T06:11:37Z
dc.date.available2014-01-20T06:11:37Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM060210101005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18365
dc.description.abstractBanyak faktor yang menyebabkan masih seringnya ditemui siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan soal cerita dibutuhkan pemahaman konsep yang baik, ketepatan, dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Sementara itu, tidak jarang ditemui siswa yang lebih sering bertanya kepada temannya daripada kepada guru mereka. Hal ini disebabkan karena adanya rasa enggan atau malu bertanya. Untuk itu, guru dapat meminta bantuan kepada siswa yang dapat menerangkan kepada kawan-kawannya yang selanjutnya disebut sebagai tutor sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan menggunakan dua siklus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan tutor sebaya, kecenderungan kesalahan yang dilakukan siswa, dan efektivitas pendekatan tutor sebaya dalam mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita kubus dan balok. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMPN 2 Tanggul Pengambilan data dimulai tanggal 11 sampai tanggal 25 Mei 2010. Data yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dari hasil tes, yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran, dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa yang meliputi kesalahan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah, dan mengecek kembali. Berdasarkan hasil tes pendahuluan dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal cerita pada kubus dan balok dengan analisis kesalahan dalam memahami masalah 72.50%, merencanakan penyelesaian 94.50%, menyelesaikan masalah 97.50%, dan mengecek kembali 100%. Kesalahan yang dilakukan siswa mengalami penurunan pada tes akhir kubus dengan rincian kesalahan dalam memahami masalah 14.17%, merencanakan penyelesaian 27.50%, menyelesaikan masalah 25%, dan mengecek kembali 57.50%. Pada tes akhir balok, kesalahan yang dilakukan siswa semakin berkurang. Persentase kesalahan dalam memahami masalah 3.33%, merencanakan penyelesaian 10.83%, menyelesaikan masalah 18.33%, dan mengecek kembali 29.17%. Kondisi ini menunjukkan bahwa persentase kesalahan siswa semakin berkurang dari siklus I ke siklus II. Data hasil observasi dibedakan menurut aktivitas guru, siswa, dan tutor. Untuk aktivitas guru, pada siklus I mencapai 87,5% dan meningkat pada siklus II menjadi 95,83%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 56,91% menjadi 75,26%, sedangkan untuk aktivitas tutor juga meningkat dari 75% menjadi 88,55%. Hal di atas telah membuktikan bahwa pendekatan tutor sebaya efektif untuk mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita kubus dan balok pada siswa kelas VIIIA SMPN 2 Tanggul yang terlihat dari adanya penurunan persentase kesalahan siswa dan peningkatan aktivitas siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101005;
dc.subjectPENERAPAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWAen_US
dc.titlePENERAPAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL CERITA KUBUS DAN BALOK PADA SISWA SMP NEGERI 2 TANGGUL KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record