Show simple item record

dc.contributor.authorSwastyastu Slandri Iswara
dc.date.accessioned2014-01-20T05:21:30Z
dc.date.available2014-01-20T05:21:30Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM021510401060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18228
dc.description.abstractLarva pemakan daun kedelai masih menjadi kendala utama dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kedelai. Serangan larva pemakan daun kedelai seperti Spodoptera litura F. (ulat grayak) dan Lamprosema indicata F. (ulat penggulung daun) dapat menyebabkan kerugian sampai 50%. Penanaman varietas tahan merupakan langkah pertama dalam upaya pencegahan serangan hama tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi larva pemakan daun, intensitas kerusakan akibat larva pemakan daun, dan produksi beberapa varietas kedelai anjuran. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas enam perlakuan varietas kedelai yaitu: varietas Wilis; varietas Argomulyo; varietas Burangrang; varietas Panderman; varietas Ijen; dan varietas Anjasmoro, setiap perlakuan diulang empat kali. Data yang diperoleh dianalisis varian (Anova), bila berbeda nyata diuji dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Pengamatan populasi larva pemakan daun dan intensitas kerusakan daun dilakukan sejak tanaman berumur 24 sampai dengan 59 hari setelah tanam (hst) dengan interval pengamatan tujuh hari sekali pada sembilan rumpun tanaman contoh yang diambil secara diagonal pada tiap petak. Sedangkan produksi kedelai (berat kering) ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik, kemudian dikonversikan dalam satuan produksi (ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman enam varietas kedelai anjuran berpengaruh terhadap populasi larva S. litura. Populasi terendah larva S. litura dijumpai pada varietas Ijen pada 38 hst yakni sebesar 0,25 ekor per sembilan rumpun. Penanaman enam varietas kedelai anjuran tidak berpengaruh iv terhadap populasi larva L. indicata. Populasi larva S. litura meningkat pada 31 hst dan turun secara drastis setelah mencapai 38 hst. Populasi tertinggi L. indicata dijumpai pada 45 hst (sebesar 1,5 ekor per sembilan rumpun). Keenam varietas kedelai anjuran tidak mempengaruhi intensitas kerusakan daun akibat serangan larva pemakan daun. Intensitas kerusakan daun tertinggi akibat S. litura dijumpai pada 59 hst mencapai 19,45 %, sedangkan persentase jumlah daun menggulung tertinggi akibat L. indicata mencapai 3 % daun menggulung per rumpun. Kedelai varietas Wilis, Argomulyo, Burangrang, Panderman, Ijen, dan Anjasmoro mengalami penurunan produksi dari kapasitas/potensi produksi berturut-turut sebesar 19,75 %; 37,33 %; 28,11 %; 35,13 %; 20 %; dan 24,43 % akibat serangan kedua jenis hama tersebut. Varietas kedelai anjuran yang cocok untuk ditanam di daerah Jember adalah varietas Ijen dan Anjasmoro.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510401060;
dc.subjectSERANGAN LARVA PEMAKAN DAUN KEDELAIen_US
dc.titleRESPON ENAM VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) ANJURAN TERHADAP SERANGAN LARVA PEMAKAN DAUN KEDELAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record