Show simple item record

dc.contributor.authorMaya Rohmawati
dc.date.accessioned2014-01-20T02:48:18Z
dc.date.available2014-01-20T02:48:18Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM001510401014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18152
dc.description.abstractTembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Tembakau sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit terutama penyakit bercak daun (patik) yang disebabkan oleh Cercospora nicotianae. Pada tembakau Besuki Na- Oogst (NO) penyakit patik ini menyebabkan lebih dari 60 persen daun tembakau rusak dengan kerugian lebih dari 100 miliar rupiah. Penyakit patik ini sangat mudah berkembang dan memiliki banyak tanaman inang. Salah satu tanaman inang dari C. nicotianae adalah tanaman ubi kayu. Tanaman ubi kayu adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di sekitar pertanaman tembakau, merupakan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, dan sangat mudah terserang penyakit bercak daun yang disebabkan oleh C. henningsii. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari perbedaan karakteristik C. nicotianae dan C. henningsii, mengetahui potensi ubi kayu sebagai tanaman inang dari C. nicotianae dan sumber inokulum penyakit bercak daun pada tembakau serta mengetahui patogenesitas C. nicotianae dan C. henningsii pada tanaman tembakau maupun ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa PT. Tarutama Nusantara Jember dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian berlangsung mulai bulan Januari sampai September 2004. Studi komperatif C. nicotianae dan C. henningsii, dilakukan dengan mengamati gejala bercak daun pada tembakau dan ubi kayu di lapang, isolasi patogen dengan metode penanaman jaringan pada media agar air, agar dekstrose kentang, agar ekstrak daun tembakau, agar ekstrak daun ubi kayu dan agar V-8 juice, serta inokulasi pada tanaman inang dan inokulasi silang dengan metode spraying. Setiap perlakuan terdiri dari lima ulangan dan pengamatan dilakukan mulai satu hari setelah inokulasi sampai 20 hari setelah inokulasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bercak cercospora pada tembakau berbentuk bulat, berdiameter 0.5-11 mm, berwarna coklat dengan bagian tepi berwarna coklat tua. Bercak cercospora pada ubi kayu berbentuk bulat, berdiameter 2-10 mm, berwarna coklat dengan bagian tepi berwarna coklat muda. Hasil isolasi menunjukkan bahwa C. nicotianae dan C. henningsii tidak dapat ditumbuhkan pada media agar air, agar dekstrose kentang, agar ekstrak daun tembakau, agar ekstrak daun ubi kayu dan agar V-8 juice. Inokulasi C. nicotianae pada tembakau, bercak muncul pertama kali pada empat hari setelah inokulasi dan pada hari terakhir pengamatan (20 hsi) terdapat 329 bercak per tanaman dengan intensitas penyakit 59.15 persen. Inokulasi C. henningsii pada tembakau bercak muncul pertama kali pada empat hari setelah inokulasi dan pada hari terakhir pengamatan (20 hsi) terdapat 27.6 bercak per tanaman dengan intensitas penyakit 14.17 persen. Inokulasi C. nicotianae pada ubi kayu sampai hari terakhir pengamatan tidak muncul bercak cercospora dan inokulasi C. henningsii pada ubi kayu bercak muncul pertama kali pada 14 hari setelah inokulasi dan pada hari terakhir pengamatan (20 hsi) terdapat 10.6 bercak per tanaman dengan intensitas penyakit 18.86 persen. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa tanaman ubi kayu bukan tanaman inang alternatif C. nicotianae tetapi dapat menjadi sumber inokulum penyakit patik pada tanaman tembakauen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries001510401014;
dc.subjectCercospora nicotianaeen_US
dc.titleSTUDI KOMPERATIF PENYEBAB BERCAK DAUN PADA TEMBAKAU (Cercospora nicotianae) DENGAN CERCOSPORA ASAL UBI KAYUen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record