DAMPAK KELANGKAAN PUPUK UREA BERSUBSIDI TERHADAP SIKAP PETANI DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI
Abstract
Kelangkaan pupuk yang terjadi di Jember terjadi antara musim tanam
2006/2007 yaitu pada musim tanam ketiga. Hal ini disebabkan belum ada
penambahan kuota di Kabupaten Jember. Dampak kelangkaan pupuk yang terjadi
di daerah Jember khususnya di Desa Lengkong dan Desa Suco Kecamatan
Mumbulsari memunculkan masalah yaitu mempengaruhi sikap petani dan tingkat
produktivitas dalam usahataninya. Penelitian ini bertujuan yaitu (1) untuk
mengetahui dampak kelangkaan pupuk terhadap sikap petani dalam penggunaan
pupuk urea, (2) faktor yang berkorelasi dengan sikap, (3) perbedaan produktivitas
sebelum dan sesudah kelangkaan pupuk.
Penelitian ini dilakukan di Desa Lengkong dan Desa Suco Kecamtan
Mumbulsari Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif, korelasional, dan komparatif. Pengambilan contoh dilakukan dengan
metode Disproportionate Stratified Random Sampling yaitu metode acak tidak
berimbang yaitu pengambilan sampel dengan memisahkan terlebih dahulu
elemen-elemen populasi ke dalam kelompok. Kelompok ini dibagi menjadi tiga
komoditas yaitu padi, jagung, dan tembakau. Dalam hal ini, peneliti mengambil
sampel sebesar 30 petani dari total populasi petani masing-masing komoditas
tersebut sebesar 425 dan sampel pada masing-masing komoditas. Data penelitian
yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisis dengan
indikator-indikator, Rank Spearman, dan Uji Beda Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap petani pada usahatani padi dan
jagung tidak mengurangi penggunaan pupuk urea walaupun adanya kelangkaan
pupuk, begitu pula dengan petani tembakau mereka tidak mengurangi pengunaan
pupuk urea. Sikap petani dalam penggunaan pupuk urea pada usahatani padi,
jagung, dan tembakau dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya modal,
pendapatan, pengalaman, umur, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, sarana
vi
komunikasi dan harga pupuk. Pada usahatani padi dan jagung faktor yang
berkorelasi terhadap sikap penggunaan pupuk adalah faktor pengalaman,
sedangkan faktor lain tidak berkorelasi dengan sikap petani karena petani tetap
menggunakan pupuk urea tanpa mengurangi dosisnya. Usahatani tembakau tidak
ada faktor yang berkorelasi dengan sikap dalam penggunaan pupuk urea. Hal ini
terlihat bahwa petani tetap penggunaan pupuk urea. Kelangkaan pupuk yang
terjadi di Kecamatan Mumbulsari menyebabkan usahatani padi mengalami
perbedaan produktivitas yang sangat nyata sebesar -4,082 artinya adanya
penurunan tingkat produktivitas usahatani, usahatani jagung juga mengalami
perbedaan yang sangat nyata sebesar -4,794, sedangkan usahatani tembakau
perbedaan produktivitas sebesar -3,440. Hal ini dikarenakan keterlambatan dalam
pemberian pupuk urea pada komoditi sehingga menyebabkan produksi yang
dihasilkan menjadi menurun.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4237]