Show simple item record

dc.contributor.authorTriana Agustiningsih
dc.date.accessioned2014-01-20T02:00:31Z
dc.date.available2014-01-20T02:00:31Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM021510201141
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18037
dc.description.abstractDiversifikasi pertanian di lahan pertanian masih dimungkinkan tanpa perlu mengorbankan kepentingan pelestarian swasembada pangan. Usahatani minapadi merupakan salah satu model penataan pertanaman yang mampu meningkatkan produksi padi sebagai upaya pencapaian swasembada pangan sekaligus dapat melakukan diversifikasi pertanian. Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember mempunyai potensi untuk mengembangkan usahatani minapadi. Seiring dengan perkembangan waktu, petani cenderung beralih ke budidaya ikan antar waktu tanam sistem penyelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peralihan yang terjadi pada sistem minapadi ke budidaya ikan antar waktu tanam di Desa Lembengan, (2) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peralihan sistem minapadi ke budidaya ikan antar waktu tanam, dan (3) pendapatan yang diperoleh petani dari sistem minapadi dan budidaya ikan antar waktu tanam. Penelitian dilakukan di Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember pada bulan Februari sampai dengan Mei 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, komparatif, dan korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dan memperoleh 35 orang petani responden. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif, analisis faktor, dan analisis pendapatan usahatani finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden melakukan peralihan ke budidaya ikan antar waktu tanam sejak kurun waktu 5 tahun terakhir dan peralihan ini disebabkan pelaksanaan budidaya ikan antar waktu tanam lebih mudah namun mampu memberikan keuntungan bagi petani. Peralihan sistem minapadi ke budidaya ikan antar waktu tanam dipengaruhi oleh faktor pelaksanaan budidaya minapadi, faktor motivasi petani mengusahakan penyelang, faktor eksternal usahatani, dan faktor sumberdaya air. Pendapatan usahatani minapadi lebih tinggi daripada pendapatan usaha budidaya ikan antar waktu tanam, namun usaha budidaya ikan antar waktu tanam lebih efisien dalam penggunaan biaya sehingga petani lebih memilih untuk mengusahakannya. Selain itu, hasil penjualan ikan ternyata lebih tinggi pada budidaya ikan antar waktu tanam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510201141;
dc.subjectSISTEM MINAPADI KE BUDIDAYA IKANen_US
dc.titlePERALIHAN SISTEM MINAPADI KE BUDIDAYA IKAN ANTAR WAKTU TANAM PADA USAHATANI PADIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record