Show simple item record

dc.contributor.authorDonny Pandodean Putra
dc.date.accessioned2014-01-20T00:38:50Z
dc.date.available2014-01-20T00:38:50Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM001510301046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17798
dc.description.abstractSecara umum daerah penelitian merupakan kawasan transek (jalur) lereng Timur Hyang-Argopuro sampai lereng Barat Raung. Daerah tersebut meliputi Maesan dan Tamanan, Bondowoso serta Sumberjambe, Jember. Daerah penelitian rata-rata memiliki topografi bervariasi dari berbukit, bergelombang sampai berombak dengan pola fisiografi berupa vulkan. Bahan erupsi vulkan tersebut terbentuk oleh hasil kegiatan gunung api Raung bersama-sama dengan komplek vulkan Hyang-Argopuro. Kusumadinata, (1979), mengklasifikasikan gunung api Raung, 3332 meter dpl, pada tipe A (masih aktif) dan pegunungan HyangArgopuro, 3088 meter dpl, pada tipe B (sewaktu-waktu dapat aktif kembali). Berdasarkan pada topografi yang berbeda, maka pada daerah penelitian terdapat bahan induk yang berbeda pula. Daerah Maesan memiliki bahan induk berupa tuff vulkan yang berasal dari pegunungan Hyang-Argopuro, daerah Sumberjambe memiliki bahan induk berupa abu vulkan yang berasal dari gunung api Raung sedangkan daerah Tamanan yang berada di antaranya merupakan daerah transisi yang sedikit banyak mendapat pengaruh dari keduanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sekuen kelaskelas tanah yang berkembang pada transek dari lereng Timur pegunungan HyangArgopuro sampai dengan lereng Barat gunung api Raung atau dari barat sampai ke timur. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu agar pengetahuan tentang tanah di suatu wilayah dapat diterapkan di tempat lain yang memiliki sifat dan karakteristik yang serupa. Penelitian di lapangan dilaksanakan pada tanah tegalan berdasarkan transek lereng pegunungan Hyang-Argopuro (bagian Timur) sampai lereng gunung api Raung (bagian Barat) yaitu pada Kecamatan Maesan (Desa Tanah Wulan (profil I) dan Desa Penanggungan (profil II)), Kecamatan Tamanan (Desa Karang Melok (profil III)) Kabupaten Bondowoso dan Kecamatan Sumberjambe (Desa Plereyan (profil IV) dan Desa Jambearum (profil V)) Kabupaten Jember. v Pada tingkat kategori ordo, secara berturut-turut dari kecamatan Maesan diperoleh tanah dengan ordo Inceptisols, kecamatan Tamanan yang berada pada daerah transisi diperoleh tanah dengan ordo Alfisols sedangkan pada kecamatan Sumberjambe diperoleh tanah dengan ordo Entisols. “Trend” yang diperoleh dari barat ke timur menyusuri transek dari lereng Timur pegunungan Hyang-Argopuro ke lereng Barat gunung api Raung melalui dataran “intermountain” secara berturut-turut didapatkan sekuen kelas-kelas tanah berupa Inceptisols – Alfisols – Entisols.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries001510301046;
dc.subjectJENIS TANAH DI KAWASAN HYANGen_US
dc.titleJENIS TANAH DI KAWASAN HYANG DAN RAUNG BERDASARKAN TOPOGRAFIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record