dc.description.abstract | Para remaja yang melanjutkan pendidikan dengan lokasi rumah yang
berjauhan dari tempat sekolah atau kuliah akan memilih rumah kos sebagai tempat
tinggal sementara. Lemahnya pengawasan dan kebebasan yang diberikan oleh
pengelola rumah kos membuat remaja kos semakin leluasa melakukan aktivitas
seksual pranikah di dalam kamar kos. Masalah seks dikalangan remaja kos perlu
mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak. Mengingat dampak yang dihasilkan
akibat perilaku seksual pranikah cukup serius dan dapat berpengaruh pada kehidupan
remaja sendiri dimasa yang akan datang, diantaranya adalah kehamilan tidak
diinginkan (KTD), aborsi, risiko terkena penyakit menular seksual (PMS), dan risiko
tertular HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan perilaku
seksual pranikah remaja kos di rumah kos yang dijaga dan yang tidak dijaga
pengelola di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik
observasional dengan pendekatan
cross sectional. Subjek penelitian yaitu remaja
yang berusia 15-24 tahun yang tinggal di rumah kos baik yang dijaga pengelola
maupun yang tidak dijaga pengelola di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember dengan kriteria inklusi pernah atau sedang pacaran,
belum pernah menikah, dan bersedia menjadi subjek penelitian atau menjadi
responden. Penelitian ini dilakukan di wilayah rumah kos Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Populasi berjumlah infinit (tidak dapat
ditentukan) dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu
proportional sampling. Teknik dan instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dimana
pengisiannya dilakukan oleh responden sendiri. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis uji statistik Chi Square program SPSS 11.5 dengan ɑ = 0,05.
Hasil uji statistik chi square pada variabel pengetahuan menunjukkan bahwa
nilai p (0,838) > ɑ (0,05) atau dikatakan bahwa H
diterima. Artinya, tidak ada
perbedaan yang signifikan mengenai pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah
antara remaja kos di rumah kos yang dijaga dan yang tidak dijaga pengelola di
Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Sebagian
responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebesar 49 responden (51,04%),
sedangkan yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebesar 48,96% atau sebanyak
47 responden dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah
tentang perilaku seksual pranikah.
ix
0
Hasil uji statistik
chi square pada variabel sikap menunjukkan nilai p (0,102)
> ɑ (0,05) atau dikatakan bahwa H
diterima. Artinya, tidak ada perbedaan yang
signifikan mengenai sikap terhadap perilaku seksual pranikah antara remaja kos di
rumah kos yang dijaga dan yang tidak dijaga pengelola di Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Sebagian besar responden memiliki sikap
tidak mendukung terhadap perilaku seksual pranikah yaitu sebesar 56 responden
(58,33%), dan 40 responden (41,67%) menyatakan mendukung terhadap perilaku
seksual pranikah.
0
Hasil uji statistik
chi square pada variabel tindakan menunjukkan nilai p
(0,000) < ɑ (0,05) atau dikatakan bahw H
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan pada tindakan seksual pranikah antara remaja kos di rumah
kos yang dijaga dan yang tidak dijaga pengelola di Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Perilaku seksual pranikah yang pernah
dilakukan oleh responden, bila dilihat dari persentasenya, tindakan buruk banyak
dilakukan oleh remaja kos di rumah kos yang tidak dijaga pengelola. Terdapat
perbedaan yang sangat mencolok pada tindakan yang dilakukan responden antara yang tinggal di rumah kos yang dijaga pengelola dengan yang tidak dijaga pengelola
yaitu pada tindakan memegang daerah sensitif,
petting, oral, senggama, dan
masturbasi | en_US |