dc.description.abstract | Berdasarkan salah satu tujuan pembelajaran matematika di SMA, siswa tidak
hanya dituntut untuk sekedar bisa melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal-
soal matematika, tetapi juga harus benar-benar memahami konsep matematika dari
materi yang diajarkan khususnya konsep-konsep yang menjadi prasyarat konsep
selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan pembelajaran yang
dapat menjadikan materi matematika yang diajarkan menjadi barmakna bagi siswa.
Sehingga materi yang diajarkan bisa terus melekat pada ingatan siswa. Berdasarkan
pengalaman saat melaksanakan pembelajaran matematika di MA As Shofa, siswa
lebih mudah mengingat materi yang diajarkan ketika guru mampu menyajikan materi
pelajaran dengan pembelajaran bermakna. Salah satu bentuk pengembangan proses
pembelajaran matematika yang dapat membuat pembelajaran matematika lebih
bermakna adalah pembelajaran matematika dari Jerome Brunner. Menurut Bruner,
belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar inkuiri (penemuan).
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar inkuiri (penemuan) bertahan lama dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Dengan pembelajaran inkuiri menggunakan teori belajar Bruner ini diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Subjek penelitian adalah siswa kelas X MA As Shofa yang berjumlah 14
siswa. Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17
Januari 2012, siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 dan 30 Januari 2012. Pendekatan
yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berupa
penjelasan tentang penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan teori belajar Bruner
dengan penilaian aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Jenis
penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model
skema Hopkins yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Penelitian menggunakan dua siklus. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah metode observasi, dokumentasi dan metode tes. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data
yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas siswa dan
guru serta hasil nilai kognitif.
Dari hasil analisis data bahwa penerapan pembelajaran inkuiri menggunakan
teori belajar Bruner pada materi nilai kebenaran kalimat majemuk dan negasinya
berjalan dengan baik dan dapat dikatakan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat
meningkat. Persentase keaktifan secara klasikal di siklus I adalah 95% untuk
pembelajaran pertama, dan 90% untuk pembelajaran kedua. Hal ini dikarenakan ada
dua siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena kondisi tubuh
yang tidak sehat. Dari perolehan data tersebut terlihat bahwa aktivitas siswa semakin
menurun. Untuk hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 100% pada siklus I
dan siklus II. Karena tidak ada perubahan pada ketuntasan secara klasikal, maka yang
menjadi indikator yang lain keberhasilan penerapan pembelajaran adalah nilai rata-
rata klasikal yang diraih pada masing-masing siklus. Nilai rata-rata klasikal yang
dicapai mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I mencapai 79 dan pada siklus II
mencapai 84. Terlihat jelas hasil belajar mengalami peningkatan.
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran pembelajaran inkuiri menggunakan teori belajar Bruner dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi nilai kebenaran kalimat majemuk dan negasinya. | en_US |