Show simple item record

dc.contributor.authorArnawati
dc.date.accessioned2014-01-20T00:13:49Z
dc.date.available2014-01-20T00:13:49Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM070210204066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17741
dc.description.abstractMembaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Tanpa keterampilan membaca siswa sulit untuk menguasai mata pelajaran lainnya dengan baik. Oleh karena itu, membaca perlu mendapatkan perhatian khusus. Dalam proses membaca harus memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat agar pendengar dapat memahami isi bacaan Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Slawu 03 Jember menunjukkan adanya permasalahan bahwa kemampuan membaca siswa kelas I pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes membaca yang diberikan guru kepada siswa. Dalam tes membaca tersebut siswa sudah dapat membaca , akan tetapi masih banyak siswa yang kurang lancar dalam membaca, belum tepat dalam melafalkan kata, dan intonasi dalam membaca masih banyak yang belum tepat. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN Slawu 03 Jember setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Slawu 03 Jember. Subjek penelitian adalah siswa kelas I tahun ajaran 2010-2011 dengan jumlah 49 siswa yang terdiri dari 24 laki-laki dan 25 perempuan. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas Hasil observasi tiga aspek penilaian kemampuan membaca pada siklus I dan siklus II diperoleh data bahwa kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan secara bertahap. Pada siklus I terlihat kelancaran membaca siswa dengan persentase 86,73%, penggunaan lafal bahasa 73,46%, dan penggunaan intonasi dalam membaca 65,30%. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase sebagai berikut; 91,32 % sudah lancar dalam membaca, 80,10 % sudah tepat dalam melafalkan, dan 77,55% intonasi yang digunakan sudah benar. Secara klasikal aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan persentase ketuntasan 74,83 % menjadi 82,11%. Beberapa saran berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu, 1en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204066;
dc.subjectPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHERen_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TAHUN PELAJARAN 2010/2011 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 TAHUN PELAJARAN 2010/201en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record