dc.description.abstract | Menurunya aktivitas dan nilai hasil belajar IPA di sekolah disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain; metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih
bersifat konvensional, sehingga pemahaman terhadap konsep-konsep IPA sulit
dipahami oleh siswa dan juga berakibat pada kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah IPA yang merupakan salah satu kegiatan utama dalam pembelajaran IPA.
Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA, guru harus
berperan aktif untuk menerapkan beberapa metode dan media pembelajaran yang
sesuai dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa.
Kolaborasi metode eksperimen dan snowball throwing dalam pembelajaran
IPA dapat mendekatkan IPA kepada siswa serta memberikan kesempatan lebih
banyak kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta
siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuan dari realitas yang ada di
sekitarnya secara mandiri.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri
Sumbersari 01 melalui penerapan kolaborasi metode eksperimen dan snowball
throwing pokok bahasan Benda dan Sifatnya?
b. bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri
Sumbersari 01 melalui penerapan kolaborasi metode eksperimen dan snowball
throwing pokok bahasan Benda dan Sifatnya?
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV-A dengan jumlah siswa 42 siswa.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain yang dipakai
dalam penelitian ini adalah model penelitian Kemmis dan McTaggrat dengan tahap
penelitian tindakan yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan wawancara. Data yang
dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes akhir siklus I, dan tes akhir
sklus II, analisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPA.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) presentase keaktifan pada Siklus I
yaitu: siswa yang tergolong sangat aktif 19%, siswa yang tergolong aktif 42%. Siswa
yang tergolong cukup aktif 29%, dan yang terakhir siswa yang tergolong kurang aktif
10%. Persentase keaktifan siswa di siklus II yaitu: siswa yang tergolong sangat aktif
28.5%, siswa yang tergolong aktif 52.4%. siswa yang tergolong cukup aktif 19.1%,
dan siswa yang tergolong kurang aktif 0%. Dari data di atas jelas terlihat adanya
peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. (2) siswa mengalami
peningkatan hasil belajar, hal ini dapat terlihat pada tingkat ketuntasan belajar siswa
sebelum tindakan secara klasikal sebesar 59.6%,. Tindakan siklus I tingkat ketuntasan
hasil belajar menjadi 69%. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa
terlihat setelah tindakan siklus II dengan persentasi sebesar 88%, jadi dapat
simpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa baik
secara individual maupun klasikal.
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu siswa diharapkan dapat
berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, sementara guru
hendaknya menerapkan kolaborasi metode eksperimen dan snowball throwing pada
mata pelajaran lain yang dianggap cocok sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran yang digunakan dengan memperhatikan kesesuaian antara materi
dengan teknik mengajar dan pemilihan alat peraga atau media pembelajaran | en_US |