dc.description.abstract | anaman tebu merupakan tanaman perkebunan semusim, yang
mengandung zat gula di dalam batangnya. Proses terbantuknya rendemen gula di
dalam batang tebu berjalan dari ruas ke ruas. Tebu dikatakan sudah mencapai
masak optimal apabila kadar gula di sepanjang batang telah seragam.
Kecamatan Semboro dan Kecamatan Sumberbaru merupakan daerah
penghasil tebu di Kabupaten Jember dan termasuk di dalam wilayah kerja PG
Semboro. Pesatnya perkembangan usahatani tebu di kedua kecamatan ini karena
budidayanya yang relatif mudah. Usahatani tebu dapat dilakukan pada lahan
sawah dan lahan tegal.
Tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui perbedaan efisiensi
penggunaan biaya produksi usahatani tebu antara petani yang menggunakan lahan
sawah dan lahan tegal, 2) Untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang
berpengaruh terhadap produksi usahatani tebu lahan sawah dan lahan tegal, 3)
Untuk mengetahui perbedaan produktivitas gula dan pendapatan petani tebu
antara petani yang menggunakan lahan sawah dan lahan tegal, 4) Untuk
mengetahui perbedaan pendapatan sistem lelang dan non lelang pada usahatani
tebu.
Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan sengaja (Purposive
Method), yaitu wilayah kerja PG Semboro. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, komparatif, dan korelasional. Metode
yang digunakan dalam pengambilan penentuan daerah penelitian adalah “Two
Stage Cluster Sampling”. Metode pengambilan contoh dilakukan pada petani
yang mempunyai lahan usahatani tebu di kedua desa tersebut dengan
menggunakan ”Disproportionate Stratified Sampling” dan jumlah sampel yang
diambil seluruhnya sebanyak 30 petani. Jenis data yang digunakan, yaitu data
primer dan data sekunder.Hasil penelitian dapat ditunjukkan pada kesimpulan yang diperoleh, yaitu:
1) Efisiensi penggunaan biaya usahatani tebu lahan sawah berbeda tidak nyata
dengan biaya usahatani tebu lahan tegal, 2) Faktor-faktor yang berpengaruh secara
nyata terhadap produksi usahatani tebu lahan sawah pada wilayah kerja PG
Semboro adalah luas lahan, sedangkan jumlah tenaga kerja, kepras, dan pupuk
berpengaruh tidak nyata, 3) Faktor-faktor yang berpengaruh tidak nyata terhadap
produksi usahatani tebu lahan tegal pada wilayah kerja PG Semboro adalah luas
lahan, tenaga kerja, kepras dan pupuk, 4) Rata-rata produktivitas gula pada
usahatani tebu lahan sawah berbeda tidak nyata dengan lahan tegal, begitupula
dengan rata-rata pendapatan per hektar usahatani tebu lahan sawah berbeda tidak
nyata dengan usahatani tebu lahan tegal, 5) Rata-rata pendapatan per kuintal
usahatani tebu dengan menggunakan sistem lelang berbeda nyata dengan sistem
non lelang. | en_US |