dc.description.abstract | Observasi awal menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran apresiasi puisi di kelas
VIIIB SMP Negeri Sumbermalang, Situbondo kurang baik. Kurang baiknya kualitas
pembelajaran ini disebabkan oleh faktor guru dan siswa. Hal ini terlihat ketika diberi
kesempatan oleh guru untuk membacakan puisi di depan teman-temannya, hanya ada 2
dari 38 siswa yang berani membacakan. Siswa juga tidak berani merespon hal-hal yang
telah disampaikan guru, sehingga tidak ada interaksi dalam kegiatan pembelajaran. Lagu
dipilih sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, karena lagu banyak
diminati dan mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dalam
penelitian ini kurang baiknya kualitas pembelajaran apresiasi puisi ditingkatkan melalui
kegiatan apresiasi lagu-lagu populer remaja, karena pada dasarnya syair dalam lagu adalah
puisi.
Kegiatan membacakan puisi berdasarkan tinjauan pustaka dalam penelitian ini pada
dasarnya adalah membacakan untuk orang lain yang merupakan suatu kegiatan
pertunjukan bernilai seni, sehingga diperlukan teknik-teknik tertentu. Teknik yang perlu
dikuasai dalam membacakan puisi antara lain teknik vokal, mimik/ekspresi, gesture/gerak,
dan penghayatan terhadap isi puisi.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan jenis
penelitian simultan terpadu. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dilakukan kolaboratif
antara peneliti dan guru. Sumber data dalam penelitian ini adalah proses kegiatan
pembelajaran apresiasi puisi melalui kegiatan apresiasi lagu-lagu populer remaja, lembar
observasi, lembar penilaian tes unjuk kerja siswa, serta dokumentasi berupa rekaman
audio visual. Data diperoleh dari subjek terteliti, yakni guru bidang studi bahasa Indonesia
kelas VIIIB dan siswa kelas VIIIB SMP Negeri Sumbermalang. Teknik pengumpulan data pada setiap siklus diperoleh melalui teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik tes
unjuk kerja.
Pelaksanaan pembelajaran membacakan puisi melalui kegiatan membacakan syair
lagu-lagu populer remaja pada siklus I sesuai dengan format pengamatan terdapat satu
deskriptor yang tidak muncul baik pada aktivitas guru maupun aktivitas siswa, walaupun
bagitu aktivitas guru dan siswa masuk pada kategori sangat baik berdasarkan tingkat
keberhasilan tindakan. Hasil tes unjuk kerja siswa pada siklus I, dari 24 siswa sebanyak 20
siswa telah mencapai ketuntasan belajar minimal dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan
minimal. Hasil tersebut belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Belum
tercapainya ketuntasan secara klasikal ini disebabkan oleh satu deskriptor yang tidak
dilakukan oleh guru yaitu memberikan contoh masing-masing penjelasan tentang hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi, sehingga siswa tidak mempunyai
gambaran yang jelas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi.
Pada siklus II seluruh deskriptor pada aktivitas guru muncul dan satu deskriptor pada
aktivitas siswa tidak muncul, sehingga tetap masuk pada kategori sangat baik. Hasil tes
unjuk kerja siswa pada siklus II dari 26 siswa hanya 2 siswa yang belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal. Hasil tersebut sudah mencapai ketuntasan belajar secara
klasikal, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kualitas proses pembelajaran
membacakan puisi siswa kelas VIIIB SMP Negeri Sumbermalang melalui kegiatan
membacakan syair lagu-lagu populer remaja meningkat. Peningkatan ini ditunjukkan
dengan meningkatnya tingkat keberhasilan tindakan aktivitas guru dan siswa pada siklus I
dan siklus II. Oleh karena itu, dikemukakan saran sebagai berikut. Pertama, agar tumbuh
rasa percaya diri dan motivasi siswa sebaiknya guru menciptakan suasana yang santai dan
menyenangkan dalam pembelajaran. Kedua, rasa senang dan gemar membaca khususnya
tentang sastra sebaiknya ditingkatkan oleh siswa. Ketiga, karena kegiatan apresiasi lagulagu
populer remaja dapat meningkatkan kualitas pembelajaran apresiasi puisi maka
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan pada kasus
dan kelas yang sama atau mirip untuk menguji kebenaran hasil penelitian dengan
menambah landasan teori yang digunakan dan memperhatikan kualitas syair lagu. | en_US |