dc.description.abstract | Proses pemilu Amerika Serikat selalu menjadi momentum yang menarik
untuk dikaji. Sebagai negara adidaya dunia, tentu Amerika Serikat dijadikan sebagai
role model oleh negara negara dunia baik dalam segi kebijakan maupun transformasi
politiknya, dan pemilu sela digunakan sebagai tolok ukur kepuasan rakyat pada
presiden dan partai yang berkuasa. Seperti yang terjadi di Amerika serikat pada
November 2010, masyarakat Amerika meyuarakan pendapatnya untuk memilih
anggota-anggota kongres, parlemen negara bagian, dan beberapa gubernur. Pemilu
ini akan menentukan ke 435 kursi di DPR dan 37 dari 100 kursi di Senat. Pertarungan
antara dua partai besar yaitu Demokrat dan Republik cukup menyedot perhatian
dunia. Hal ini tidak terlepas dari Partai Republik yang berhasil menggusur dominasi
Partai Demokrat, partai yang mengusung Senator Obama ke kursi presiden pada
2008. Hasil pemilihan umum sela pertama memberi Republik lebih dari 230 kursi di
DPR. Itu berarti Republik telah berhasil merebut kendali mayoritas di dewan yang
terlepas pada 2006. Kalangan Partai Republik berusaha memanfaatkan ketidakpuasan
pemilih dengan kondisi ekonomi yang berlangsung di Amerika Serikat selama
presiden Barrack obama menjabat. Hasil pemilu November 2010 ini membawa
perubahan besar terhadap lanskap politik di Amerika Serikat, terkait dengan
keberlangsungan kebijakan – kebijakan Obama yang akan tergeser oleh mayoritas
suara partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat. | en_US |