dc.description.abstract | Profesionalisme adalah kesungguhan bekerja dengan penuh tanggung jawab
dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada demi tercapainya tujuan.
Dikemukakan oleh Robert G. Murdick dan Joel Ross, indikator profesionalisme
antara lain: knowledge (pengetahuan), competent application (aplikasi kecakapan),
social responsibility (tanggung jawab sosial), self-control (pengendalian diri),
community sanction (sanksi masyarakat atau sosial). Profesionalisme guru adalah
kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar
meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran. Motivasi berprestasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri
orang-orang untuk berprestasi dan berusaha berprestasi dalam upaya untuk mencapai
tujuan. kinerja berasal dari kata job performance (prestasi kerja) atau actual
performance (prestasi sesungguhnya yang dicapai) (Mangkunegara, 2000). Kinerja
atau performansi dapat diartikan sebagai prestasi kerja. Beragam model kinerja dari
para ahli seperti Keith Davis (1084), Lower dan Porter (1976), Ander dan Butzin
(1982) serta Mitchell (1978). Teori yang penulis pergunakan mengukur kinerja guru
adalah model Davis, Model Davis yaitu kinerja (performance) adalah kemampuan
(ability) dan motivasi (motivation). Kinerja menurut Davis sebagai berikut. Kinerja=
Kemampuan + Motivasi, Kemampuan = Pengetahuan + Skill, Motivasi =tindakan +
Situasi.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, nilai koefisien R
xi
2
hitung (Koefisien
Determinasi), yakni sebesar 0,362. Besaran ini menunjukkan pada efektivitas garis
regresi yang diperoleh dalam menjelaskan variasi pada variabel dependen. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen profesionalisme
(X1) dan motivasi prestasi (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah sebesar 36,20%.
Selebihnya sebesar 63,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
model regresi yang diperoleh. Persentase besarnya pengaruh yang diberikan oleh
setiap variabel bebas terhadap variabel terikat: Persentase pengaruh dari X
Y sebesar: 0.377 x 0.528 x 100% = 19.93%. Persentase pengaruh dari X
terhadap Y
sebesar: 0.546 x 0.298x 100% = 16.27%. Total pengaruh yang diberikan oleh masingmasing
variabel bebas yaitu sebesar: (19.93% + 16.27%) = 36.20%. sama dengan
hasil R square 36,20% atau pengaruh secara bersama sama.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka variabel bebas memberikan
pengaruh yang hampir seimbang, namun yang paling dominan memberikan pengaruh
terhadap Y yaitu pengaruh profesionalisme (X1) sebesar 0,528.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang ada, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang positif antara profesionalisme terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah Negeri Jember 1 sebesar 0,528, dengan tingkat pengaruh yang
sedang, dengan prosentase pengaruh dari profesionalisme
terhadap kinerja guru
sebesar 19,93 %.
xii
2. Terdapat pengaruh yang positif antara motivasi prestasi terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah Negeri Jember 1 sebesar 0,298,dengan tingkat pengaruh yang
rendah, dengan prosentase pengaruh dari motivasi prestasi
terhadap kinerja
sebesar 16,27 %.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan dengan tingkat pengaruh yang rendah antara
profesionalisme dan motivasi prestasi guru terhadap kinerja guru di Madrasah
Aliyah Negeri Jember 1 sebesar 0,362. | en_US |